SRAGEN, MettaNEWS – Kabupaten Sragen meraih prestasi gemilang dalam bidang layanan kesehatan bagi masyarakat dengan predikat Universal Health Coverage (UHC). Capaian ini tidak lepas dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diterapkan oleh Kabupaten Sragen.
Prestasi gemilang ini menjadi wujud langkah besar komitmen pemerintahan Sragen. Dalam meningkatkan pemberian jaminan kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Sragen.
“Cakupan kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Sragen per Agustus 2024 ini alhamdulillah telah mencapai 99.20 persen. Dengan komposisi tingkat keaktifan peserta di angka 69.71 persen. Saya turut mengapresiasi dengan capaian kepesertaan yang hampir mencakup seluruh masyarakat Kabupaten Sragen. Kepesertaan masyarakat menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus mengalami peningkatan”, jelas Debbie Nianta Musigiasari, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surakarta.
Sebelumnya, Kabupaten Sragen telah meraih predikat Universal Health Coverage (UHC) dibawah kepemimpinan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati, pada Bulan November 2023. Dengan capaian UHC mencapai 95,68 persen dan tingkat keaktifan peserta 66,20 persen. Pada capaian pertama UHC Kabupaten Sragen tersebut jumlah penduduk Kabupaten Sragen sebanyak 1.008.456 jiwa. Dengan segmen kepesertaan, antara lain terdiri dari Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (PBI APBD) sebanyak 156.588 jiwa. Kemudian Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (PBI APBN) sebanyak 434.376 jiwa, Bukan Pekerja sebanyak 22.130 jiwa. Juga Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sebanyak 132.712 jiwa, Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) 169.911 jiwa, dan Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara 59.161 jiwa.
“Peningkatan jumlah peserta yang terdaftar dalam program JKN di Kabupaten Sragen terus berlanjut hingga tahun 2024 ini. Setelah sebelumnya pada bulan November 2023 berhasil menyabet predikat UHC untuk pertama kalinya di Kabupaten Sragen. Sedangkan bulan April 2024 UHC Kabupaten Sragen mencapai 97,40 persen, kemudian meningkat pada bulan Juli menjadi 98,83 persen. Dan per Agustus ini meningkat hingga berada di angka 99,20 persen. Semoga kedepan dapat mencapai 100 persen sehingga kesehatan seluruh masyarakat Kabupaten Sragen dapat terjamin dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)”, papar Debbie.
Dari capaian UHC Kabupaten Sragen per Agustus 2024 tersebut, berdasarkan data kepesertaan BPJS Kesehatan, yang telah terdaftar menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 1.009.495 jiwa. Ini dari jumlah keseluruhan penduduk Kabupaten Sragen per Agustus 2024 sebanyak 1.017.648 jiwa. Sementara itu, distribusi peserta yang terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional, antara lain sebanyak 421.995 jiwa terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (PBI APBN). Sebanyak 229.751 jiwa terdaftar sebagai Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU), 184.468 jiwa terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (PBI APBD). Dan 148.548 jiwa terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), dan 24.733 jiwa terdaftar sebagai peserta dalam segmentasi bukan pekerja (BP).
Dalam langkah mendukung pencapaian UHC, BPJS Kesehatan terus fokus meningkatkan kualitas layanan. Melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah, pemangku kepentingan, klinik lokal, rumah sakit. Juga dengan masyarakat guna memastikan bahwa standar pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Salah satu program yang kini digencarkan yaitu melalui PESIAR (Petakan, Sisir, Advokasi, Registrasi) yang merupakan program BPJS Kesehatan untuk memetakan data penduduk. Melakukan kunjungan ke wilayah sesuai hasil pemetaan, dilanjutkan dengan kegiatan advokasi dengan melibatkan aparat desa maupun kelurahan. Hingga mendaftarkan hasil advokasi guna mendapat perlindungan jaminan kesehatan.
“Yang tidak kalah penting adalah kami juga terus melakukan perbaikan atas sistem informasi dan akses layanan kepesertaan JKN. Melalui berbagai kanal layanan baik secara tatap muka maupun dalam jaringan,” pungkas Debbie.