SOLO, Metta NEWS – Buntut pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi di beberapa sekolah dasar di Solo, Wali Kota Gibran Rakabuming menegaskan akan memberi sanksi pada guru yang melanggar protokol kesehatan.
Ditemui di upacara Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bakti, Jurug, Rabu (10/11), Gibran menyebut temuannya kemarin di SD 113 Nusukan cukup fatal. Dengan tegas Gibran meminta semua guru di Kota Solo untuk selalu memakai masker saat kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Guru di sekolah harus sadar jika murid-murid belum di vaksin terutama yang SD. kalau ngajar gak pakai masker dan ditiru murid-murid. Ini parah,” tegas Wali Kota Gibran.
Sebagai bentuk peringatan pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi di SDN Nusukan Barat 113 Solo dengan tidak mengenakan masker, Gibran meninggalkan mobil dinasnya di halaman sekolah tersebut.
“La fatal kok, yang jelas surveilans harus dilakukan terus ga boleh kendor. Ngajar gak pakai masker murid pada tiru-tiru. Parah, kemarin bengok-bengok (teriak-teriak) pengen PTM tapi saat PTM malah gak pakai masker,” ujarnya.
Dengan ditemukannya kasus positif Covid-19 pada hasil surveilans di sekolah-sekolah, Gibran menyebut semua pihak harus benar-benar tertib menjalankan protokol kesehatan.
“Ini kita siapkan sanksi untuk guru yang melanggar prokes. Kemarin ada 2 sekolah yang saya cek. Kemarin itu saya ngecek sendiri, ga menyamar, jelas pakai mobil dinas, Terus yang membukakan gerbang tidak pakai masker, ketoke aku sing ora dikenal wae (kayaknya saya yang tidak dikenal),” jelas Gibran.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati mengatakan hasil swab dari SD 113 semuanya negatif, sehingga PTM akan tetap berjalan.
“Total ada 60 an orang yang di swab, Alhamdulillah semuanya negatif. Gak apa-apa ini untuk mengingatkan saja untuk disiplin protokol kesehatan,” tutur Etty.
Etty mengatakan untuk pemberian sanksi akan diserahkan sesuai aturan. Pihaknya juga telah meminta kepada Sekretaris Dinas Pendidikan untuk memanggil kepala sekolah di SD tersebut.