Indonesia Siap Hadapi Gelombang Covid Selanjutnya

oleh
oleh
mangkunegaran
Foto : dok Humas Pemkot Surakarta

SOLO, Metta NEWS – Paparan Covid-19 di Indonesia mulai turun, namun beberapa pakar kesehatan dan akademisi memprediksi serangan gelombang Covid selanjutnya bisa kembali terjadi. 

Meskipun begitu menurut Wakil Ketua Komisi VI, DPR RI Aria Bima, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Pura Mangkunegaran Solo, Senin (4/10), Indonesia dinilai lebih siap menghadapi serangan Covid berikutnya. 

“Ada prediksi akhir tahun ini atau Januari akan meledak lagi. Namun saya yakin Indonesia mampu mengatasinya. Corona jilid berapapun kita tidak perlu takut. Kita optimis dengan semangat gotong royong dan kesadaran masyarakat sudah merata, kita akan lebih siap,” tegas Aria Bima. 

Menurut politisi PDIP tersebut, pada awal-awal Covid menyerang Indonesia memang sempat tergagap karena antara yang terpapar virus dengan fasilitas RS tidak sebanding. 

“Awal itu pandemi ada di mana-mana jadi wajar kalau tergagap-gagap. Kalau nanti ada serangan gelombang ketiga kita tetap jalankan 3 M atau 5 M, new normal di seluruh stakeholder, sekolah, perkantoran. Obatan-obatan dan fasilitas RS saat ini sudah siap, masyarakat juga sudah mulai sadar protokol kesehatan,” papar Aria Bima. 

Aria Bima menjelaskan istilahnya saat ini Pemerintah sudah tahu harus bertindak bagaimana bila terjadi serangan Covid kembali. 

“Masyarakat tidak perlu khawatir adanya serangan Covid-19 gelombang ketiga. Karena kesadaran masyarakat dan kesiapan pemerintah serta gotong royong antara masyarakat sudah tinggi. Pemerintah istilahnya, gamelane opo wes reti tarianne opo (gamelan nya apa, sudah tahu tariannya apa). Kemarin kita bingung, gamelane Gatotkoco metune tariannya Janokoan (gamelannya Gatotkaca yang keluar tarian Janoko). Jadi mau pandemi jilid berapapun kita sudah siap baik di tingkat pusat maupun daerah,” ujarnya.

Aria Bima juga mengatakan penanganan Covid-19 di Indonesia patut diteladani. Dengan menjalankan PPKM maka penanganan Covid-19 di Indonesia lebih Pancasila dan mengutamakan gotong royong. Sehingga kesadaran masyarakat lebih cepat dibandingkan dengan negara lain. 

“Saat ini kasus Covid-19 di Filipina naik, di Malaysia juga belum bisa tertangani. Tetapi di Indonesia, kasusnya semakin turun. Kalau PPKM ada peran negara, peran pemerintah, swasta, Pemda, ada juga peran gotong royong karena saat mereka di karantina akan diperhatikan tetangga, Kalau dulu di lockdown, manusianya kita dimasukkan rumah dan diurusi negara,” katanya.

Aria Bima mengungkapkan dengan vaksin yang berjalan lancar di semu daerah di Indonesia, saatnya pemerintah dan masyarakat memikirkan pemulihan ekonomi. 

“Habis ini tinggal satu step setelah vaksin , kasus turun tapi tetap laksanakan 3 M atau  5 M kemudian  recovery ekonomi. Tadi saya sudah kena macet di Solo ini menandakan ada kegairahan,” tutur Aria Bima.

Sementara itu dalam vaksinasi massal di Mangkunegaran tersebut terselenggara atas kerja sama Pemkot SOlo, Bank Mandiri, Mangkunegaran, BUMN, Kemenkop UKM dan Himpunan Peritel Solo. 

Vaksin terbuka untuk ratusan warga baik ber KTP Solo maupun non Solo. Menurut Aria Bima, peserta vaksinasi tersebut adalah mereka yang tersisa seperti penyintas. 

Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi tersebut, Aria Bima juga didampingi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka serta keluarga Pura Mangkunegaran, GPH Bhre Cakrahutama.