SOLO, Metta NEWS – Hari kedua gelaran turnamen sepak bola Liga 2 grup C di Stadion Manahan Solo, Senin (27/9) Sore mempertemukan Persijap Jepara kontra Hizbul Wathan FC. Pertandingan yang dipimpin oleh wasit asal Lampung, Nurul Hidayat itupun berakhir imbang 1-1.
Nahas bagi Hizbul Wathan karena mereka harus kehilangan Achmad Bactiar (Bek) di pertandingan selanjutnya karena menerima kartu kuning kedua pada menit 62.
Sempat unggul di babak pertama berkat gol Crah Eka Angger Siswanto pada menit 14. Gawang Persijap yang dikawal Harlan Suardi harus jebol oleh 10 pemain Hizbul Wathan pada menit ke-66.
Persijap sempat berusaha menambah daya dobrak di lini serang dengan memasukkan Faldi Ades Utama menggantikan Dody Alfyed pada menit 72, namun sayang hingga peluit panjang babak kedua dibunyikan skor tidak berubah.
Sejatinya Persijap mampu mencetak dua gol tambahan lewat Putra Chaniago dan Prisca Womsiwor, namun dianulir wasit karena dianggap offside. Pelatih Persijap Jaya Hartono mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit.
Menurutnya, setiap pemain sudah menjalakan strategi dengan baik, namun hasil yang diterima tidak memuaskan karena ada 2 gol dianulir.
“Intinya kami menyangkan kepempinan wasit pada pertandingan kali ini karena seharusnya kami bisa poin penuh karen dua gol yang dianulir friska dan putra dua-duanya kan onside,” ungkapnya setelah pertandingan.
Namun demikian, lanjut Jaya tim pelatih Persijap akan tetap melakukan evaluasi pada skuadnya karena kelengahan dan kurang rapatnya di lini belakang yang membuat pemain sayap dari Hizbul Wathan bisa ambil posisi dan masuk.
Sementara itu, asisten pelatih Hizbul Wathan FC Muhammad Adam Afizal mengatakan, hasil ini adalah hasil terbaik mengingat timnya harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke 62.
“Alhamdulillah pemain allout untuk memberikan hasil terbaik. Ini modal yang bagus untuk menghadapi laga kedua melawan PSIM Yogyakarta, Senin (4/10),”paparnya.