Gilang Tewas Saat Diksar Menwa, UNS Tunggu Hasil Otopsi 

oleh
oleh
Menwa UNS
Foto : dari WA grup Kompas RELL

SOLO, Metta NEWS – Hingga saat ini penyebab meninggalnya seorang mahasiswa UNS saat mengikuti latihan diksar (pendidikan latihan dasar) Menwa (Resimen mahasiswa) di kampus UNS masih belum terungkap. Gilang Endi warga Dayu, Karangpandan Karanganyar ini menjadi salah satu peserta pendidikan dan latihan angkatan ke 36 yang berlangsung pada tanggal 23 hingga 31 Oktober di markas Menwa UNS. 

Ditemui di kampus UNS, Senin (25/10) Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto memaparkan kejadian tragis tersebut terjadi pada hari Minggu (24/10). Sebanyak 12 mahasiswa menjadi peserta diksar Menwa ini.

“Kami dapat info dari Kapolsek, Gilang meninggal hari Minggu (24/10), tanggal 23 masih berkegiatan. Agenda hari Minggu itu saya baca di rundown antara lain pendidikan dasar, orientasi lapangan dari depan GOR menuju Fakultas Teknik. Sebelum kegiatan ada pengecekan kesehatan, pengambilan helm,” tutur Sutanto. 

Sutanto menjelaskan, Gilang sempat dibawa ke rumah sakit, namun Sutanto mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti apa penyebab Gilang meninggal dunia. 

“Penyebabnya apa itu yang kita belum tahu, makanya kita sama-sama menunggu biar ketemu jawabannya yang pasti. Sejak semalam Pak Tomi (Kabiro Kemahasiswaan), pembina Menwa dan beberapa perwakilan dari UNS menunggu di rumah sakit bersama keluarga Gilang. Keluarga mengizinkan untuk dilakukan otopsi,” kata Sutanto. 

Otopsi ini, lanjut Sutanto akan lebih menjelaskan penyebab meninggalnya Gilang. Sutanto mengatakan dari pihak panitia ada sekitar 4-5 orang yang sementara ini telah diperiksa oleh polisi. 

“Kegiatan ini baru sekali ini selama pandemi. Sebelumnya kegiatan juga selalu diadakan di UNS. Dengan kejadian ini Diksar Menwa yang harusnya selesai 31 Oktober nanti langsung kami hentikan. 

Mewakili pihak kampus, Sutanto menyampaikan rasa berduka dan sangat menyayangkan kejadian yang baru pertama kali terjadi pada diklat Menwa ini. 

“Informasi yang kami terima dari panitia awalnya Gilang mengalami kram kaki dan diistirahatkan di ruangan dengan pendampingan panitia sementara peserta yang lain tetap melanjutkan kegiatan. Kami dari kampus kan dalam posisi ini hanya menerima informasi dari teman-teman panitia. Kalau kejadian bagaimana kita nunggu dari otopsi, biar terbuka kejadian yang sesungguhnya seperti apa,” tandas Sutanto. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Gilang Endi diduga meninggal setengah mengikuti pendidikan pelatihan Diklat Menwa, Universitas Sebelas Maret (UNS). 

Gilang bersama peserta latihan lainnya mengikuti diklat yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur, dan safety sesuai standar  dan ketentuan yang berlaku. 

Penyelenggaraan Diklat dilaksanakan  di pinggiran sungai Bengawan Solo. Tepatnya di bawah jembatan Jurug yang menghubungkan Kota Solo dan Karanganyar. Usai mengikuti pelatihan, korban merasakan sakit dan tidak lama kemudian meninggal dunia.