Gandeng BPJS, Solo Vaksinasi Warga dengan Penyakit Kronis

oleh
oleh
Foto : Humas Protokol Pemkot Surakarta

SOLO, Metta NEWS – Gibran Rakabuming didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Siti Wahyuningsih meninjau vaksinasi bagi Kelompok Rentan di Puskesmas Ngoresan, Jumat (27/8). Sasaran vaksinasi kali ini berjumlah 150 dosis, diikuti oleh masyarakat yang memiliki riwayat berbagai penyakit komorbid. 

Antusiasme pelaksanaan vaksinasi peserta Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) JKN-KIS sangat tinggi, para calon penerima vaksin mengantri dengan tertib untuk menerima vaksin.

Wali Kota mendampingi langsung beberapa warga yang mengikuti vaksinasi sambil memberikan semangat dan memastikan kondisi tubuh warga sehat saat divaksin dan tidak ada keluhan. 

“Divaksin Mbah, divaksin biar sehat nggih. Sampun sarapan Mbah? Hari ini sehat Mbah, sampun siap di vaksin nggih. Nanti setelah di vaksin bisa di tunggu dulu untuk observasi nggih,” tuturnya. 

Wali Kota Gibran juga menghimbau masyarakat untuk tidak takut mengikuti vaksinasi. Selain itu Gibran menjelaskan vaksinasi sudah dapat diikuti oleh kelompok Rentan yang memiliki penyakit komorbid. 

“Jangan takut untuk mengikuti vaksinasi, aman semua kok tadi. Ada yang lansia, ada yang masih kontrol rutin, ada yang masih bawa insulin juga, pokoknya aman tadi,” jelasnya.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Solo Siti Wahyuningsih mengatakan bahwa tingkat kematian akibat Covid-19 saat ini didominasi oleh kelompok yang mempunyai penyakit penyerta antara lain diabetes melitus dan hipertensi. 

“Untuk vaksinasi kelompok ini kita juga memastikan kondisi peserta benar-benar stabil. Komorbid menjadi penyumbang kematian cukup tinggi di masa pandemi ini. Angka pastinya belum saya lihat tapi 50% ada,” terang Ning. 

Dalam kegiatan tersebut juga, Kepala BPJS Cabang Solo Yessi Kumalasari menyebutkan peserta  yang terdaftar data JKN KIS ternyata masih banyak yang belum mendapatkan vaksin terutama untuk warga dengan penyakit penyerta atau mempunyai komorbid. 

“Data terakhir yang kami terima dari Kota Solo sebanyak 9.300-an peserta dengan penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi dan prolanis yang belum divaksin. Berdasar sumber data itu dilakukan penyisiran kelompok rentan ini supaya ikut dalam percepatan vaksinasi dari DKK,” jelas Yessi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *