SOLO, MettaNEWS – Pusat Bahasa Mandarin/Confucius Institute (CI) UNS perkuat kerjasama di bidang pendidikan dan budaya serta olahraga dengan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) lewat penandatangan perjanjian kerjasama di Solo Paragon Hotel pada Selasa (11/3/2025). Acara ini terselenggara bersamaan dengan HUT ke-6 CI UNS.
Kepala Pusat Bahasa Mandarin (PBM) UNS, Prof. Ir. Ahmad Yunus, M.S. mengatakan PBM UNS bekerjasama dengan Xihua University di Chengtu, Tiongkok telah memberikan prestasi yang sangat membanggakan dalam meningkatkan kredibilitas dan integritas antar dua universitas melalui peranannya dalam berbagai program kerja yang telah dilaksanakan.
Selama enam tahun, PBM UNS telah memberikan banyak kontribusi di bidang akademik dan non akademik melalui seminar internasional, perayaan budaya Tiongkok, pertukaran budaya Jawa-Bashu, serta pengajaran bahasa Mandarin di lingkungan universitas maupun beberapa titik pengajaran di Jawa Tengah.
“Kami berharap melalui kerjasama dengan PMS serta di ulang tahun ke-6 PBM akan menjadi lebih dikenal baik oleh seluruh lapisan masyarakat melalui pencapaian yang luar biasa. Juga berperan dalam mendorong antusiasme masyarakat berpartisipasi dan berkolaborasi dengan kegiatan yang digelar,” pungkasnya.
Direktur PBM UNS pihak Tiongkok, Mrs. Fan Jie menyebut selama enam tahun terakhir, CI telah mencapai hasil yang bermanfaat dengan dukungan kuat dari UNS, Xihua University China dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“CI berkomitnen untuk mempromosikan pertukaran budaya Tiongkok dan Indonesia. Hari ini kami sangat terhormat kedatangan para tamu dari PMS, yang membuka lembaran baru melalui kerjasama dan pertukaran lebih lanjut di masa mendatang,” ucap Fan Jie.
Sementara itu, Ketua Umum PMS, Sumartono Hadinoto mengapresiasi kerjasama dengan Confucius Institute UNS sebagai langkah maju dalam mempererat hubungan antara masyarakat Solo dengan dunia pendidikan, khususnya dalam bidang bahasa dan kebudayaan Mandarin.
“Kami berharap kolaborasi ini akan membawa manfaat besar, baik bagi generasi muda maupun masyarakat luas. Semoga sinergi ini membawa keberkahan dan memperkaya khasanah pendidikan serta kebudayaan kita bersama,” ujar Sumartono.
Selain aspek pendidikan, kerjasama ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman budaya. Baik budaya Tiongkok dan budaya Jawa yang memiliki banyak kesamaan dalam nilai-nilai tradisi, etika, serta kebersamaan.
“Melalui program yang akan dijalankan, seperti kursus bahasa, pertukaran budaya, seminar dan kegiatan lainnya, kami optimis bahwa persahabatan dan kerjasama antara kedua belah pihak akan semakin erat,” jelasnya.
