PERNAH mengalami ketindihan atau tidak dapat bergerak saat sedang tidur? Jika pernah, singkirkan dugaan bahwa itu berhubungan dengan mistis, karena ilmu pengetahuan dapat menjelaskannya. Kondisi sleep paralysis atau sering disebut ketindihan oleh orang indonesia adalah keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic) menurut The American Sleep Disorder Association (1990) dilansir dari Halodoc.com.
Sleep paralysis ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk menggerakan otot saat tidur. Dalam kondisi tersebut orang-orang sering menanggap sebagai Hal mistis. Padahal sleep paralysis sebenarnya terjadi karena mekanisme otak dan tubuh sedang tidak berjalan selaras dan tumpang tindih saat tertidur, yang mengakibatkan anda terbangun pada siklus REM. Dilansir dari Halodoc.com siklus REM adalah fase tidur paling dalam, saat semua otot sedang berada dalam kondisi rileks.
Jadi, ketika kamu terbangun secara tiba-tiba ketika siklus REM selesai, menyebabkan otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun untuk tubuh, sehingga tubuh berada dalam kondisi setengah tidur dan setengah sadar. Hal inilah yang menyebabkan anda mengalami ‘kelumpuhan’ sementara.
Dilansir dari Halodoc.com Ada beberapa penyebab seseorang mengalami sleep paralysis, antara lain:
- Kurang tidur. Sering begadang dan jadwal tidur yang berubah-ubah
- Gangguan mental, merasa tertekan atau stres.
- Tidur telentang
- Masalah tidur seperti tertidur di mana dan kapan saja secara tidak terkontrol dan kaki yang tiba-tiba kram di malam hari
Bila sleep paralysis terjadi pada diri anda, hal pertama yang anda harus lakukan adalah tetap tenang. Jika anda panik saat sleep paralysis terjadi justru akan membuat anda semakin tertekan. Maka berusahalah untuk tidak Panik, tarik napas dalam-dalam dan hembuskan dengan sekuat mungkin sebanyak beberapa kali. selanjutnya paksa tubuhmu untuk bergerak, mulai dari ujung jari tangan atau kaki sebagai bentuk perlawanan terhadap kelumpuhan sementara tersebut.
Mg1/2/3/4