Antisipasi Gelombang Ketiga Covid, Kepala Dinkes Tegaskan Prokes Harga Mati

oleh
oleh
Dinas Kesehatan Kota Solo
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, dr. Siti Wahyuningsih | Foto : Metta NEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – Prediksi beberapa pakar akademisi tentang ledakan gelombang ketiga Covid yang mungkin terjadi pada bulan Desember 2021 nanti, Dinas Kesehatan Kota Solo menekankan perilaku masyarakat menjadi kunci agar terhindar dari ledakan tersebut. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo dr. Siti Wahyuningsih mengatakan ledakan gelombang ketiga pandemi bisa diantisipasi bila semua pihak mau bekerja sama. Kunci terpenting adalah pada perilaku masyarakat untuk tertib menerapkan protokol kesehatan. 

“Mau diapakan, vaksin berapa ratus persen pun kalau nggak prokes bisa jebol nanti kita. Prokes harga mati. Kuncinya di masyarakat, kalau tidak patuh dan dia terpapar yang rugi siapa? ya dia dan negara yang rugi,” tegas Ning di sela-sela mendampingi Menteri Kesehatan Budi Sadikin saat meninjau pelaksanaan akselerasi vaksin di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta, Rabu (29/9).

Ning melihat dengan adanya pelonggaran dari pemerintah pusat yang diturunkan ke daerah Ning menyebut hal tersebut sangat berpotensi menjadi penumbang lonjakan kasus Covid-19 yang baru. 

“Misal seperti konser musik diperbolehkan, pernikahan skala besar juga boleh, kerumunan masyarakat itu potensi banget apalagi kalau warga jadi abai karena sudah merasa aman dengan adanya pelonggaran-pelonggaran tersebut,” tandas Ning. 

Menurut Ning, Pemerintah Kota Solo saat ini sudah cukup ketat dalam pembatasan mobilitas. Kendati demikian, pembatasan kegiatan masyarakat tersebut perlu diterapkan secara menyeluruh di wilayah aglomerasi.

“Daerah aglomerasi ini yang jadi perhatian juga, kita di larang tapi daerah sekitar boleh ya sama saja kita akan sulit penurunan level,” kata Ning. 

Hingga saat ini lanjut Ning, Pemkot Solo selalu siaga dalam menyiapkan sarana prasarana serta peralatan medis. Hal tersebut harus selalu disiapkan mengingat lonjakan kasus yang tidak dapat diprediksi.

“Kita harus dalam posisi siap mengantisipasi, karena media di luar juga sudah ada berita kenaikan kasus. Dan saya minta masyarakat juga terbuka bahwa kita itu belum aman, jangan sampai kejadian pada Juni Juli kemarin terulang kembali,” tuturnya.