SOLO, MettaNEWS – Jumlah jemaah haji dari Indonesia menempati posisi terbanyak di dunia. Data pada tahun 2022 ini dari 85 persen kuota haji yang disediakan oleh Saudi Arabia, Indonesia mendapat jatah sebanyak 100.051 jemaah.
Dari jumlah tersebut total biaya yang digunakan untuk berhaji mencapai triliunan rupiah. Namun dari jumlah besar tersebut devisa yang kembali ke Indonesia hanya mencapai 7 miliar.
Wakil Rais Aam PBNU, KH Anwar Iskand mengatakan katering makanan jemaah haji hingga saat ini masih menjadi masalah.
Sementara potensi bisnis pada katering haji nilainya sangat besar.
“Dengan jumlah jemaah haji asal Indonesia ini potensi devisa negara untuk katering haji sangat besar. Tetapi selama ini justru negara lain seperti Thailand dan Vietnam yang menikmati hasilnya,” ungkap Anwar, Senin (21/11/2022).
Melihat kondisi tersebut, Anwar menyebut ada hambatan di tingkat bawah sementara Pemerintah sudah welcome dengan produsen makanan siap saji PT HaTi (Halalan Thayyiban).
Dukungan pemerintah ini lanjut Anwar terlihat dari beberapa kementerian terkait yang meninjau langsung produk makanan siap saji PT Halalan Thayyiban, MakanKu.
Seperti Senin (21/11/2022) kemarin Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Owner Wong Solo Grup Puspo Wardoyo, founder MakanKu.
Erick meninjau dan mendemokan langsung produk makanan siap saji tersebut.
Anwar menyebut sasaran yang diupayakan selain bisa menembus pasar global menjadi makanan resmi untuk jemaah haji dan umrah juga bisa digunakan di berbagai usaha milik BUMN.
“Untuk menembus pasar makanan haji membutuhkan koordinasi lintas sektor. Diantaranya Kemenag, BUMN, kementan, kemenlu dan kementerian terkait lainnya. Karena Indonesia harus memenuhi standar makanan haji,” ungkapnya.
Sementara itu, Owner Wong Solo Grup Puspo Wardoyo menambahkan pihaknya berharap tahun 2023 nanti MakanKu bisa melayani jemaah haji asal Indonesia.
“Tidak hanya sukses ibadah haji tapi juga sukses untuk pelayanan makan selama di sana untuk memperlancar ibadah jemaah haji,” jelas Puspo.