SOLO, Metta NEWS – Paroki St. Aloysius Mojosongo bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta, didukung oleh YAKKUM (Yayasan Kesehatan Kristen Untuk Umum) dan RS Brayat Minulya menggelar akselerasi vaksin dengan sasaran prioritas adalah mereka para penyandang disabilitas dan Panti Jompo.
Akselerasi Vaksin di gelar di pelataran halaman Gereja St. Aloysius Mojosongo berlangsung selama tiga hari mulai Sabtu (25/9) hingga Senin (27/9) dengan total sasaran vaksin sebanyak 3000 orang.
Ditemui di pembukaan kegiatan akselerasi vaksin, Sabtu (25/9), Romo Paroki St. Aloysius Mojosongo, Romo Maternus Minarto, Pr mengungkapkan percepatan vaksinasi ini sangat diperlukan supaya masyarakat dan umat Katolik di paroki bisa segera menjalankan aktivitasnya.
“Dari pengalaman saat ini untuk acara-acara umum yang melibatkan kerumunan salah satunya adalah warga harus sudah di vaksin. Maka alangkah baiknya ketika umat mempunyai kepercayaan diri karena sudah di vaksin sehingga bisa berkumpul dengan nyaman dalam peribadatan atau berbagai kegiatan yang lain,” urai Romo Minarto.
Romo Minarto mengatakan selama ini masih banyak warga yang takut keluar rumah karena situasi pandemi yang belum membaik.
“Vaksinasi menjadi sesuatu yang penting terutama dengan pandemi yang tidak segera berakhir ini. Selain harus tetap menjalankan protokol kesehatan harus ditambahi dengan suatu kekebalan yang terbentuk dalam diri masing-masing,” tutur Romo Minarto.
Lanjut Romo Minarto, selama ini gereja selalu mensosialisasikan pentingnya vaksinasi pada seluruh umat.
“Pada akselerasi vaksin ini terdaftar 800 umat Paroki St. Aloysius. Masalahnya tidak semua umat gereja sini ber KTP Solo, setelah diusahakan oleh dr. Julita selaku ketua penyelenggara bisa mendapat 20% kuota untuk KTP non Solo,” papar Romo Minarto.
Pantauan langsung mettanews.id pada kegiatn akselerasi vaksin di halaman Paroki St. Aloysius Mojosongo berjalan lancar dan teratur dengan penerapan protokol kesehatan.
Ketua Panitia Akselerasi Vaksin dr. Julita Ruli Titisari MPH menjelaskan yang unik dari akselerasi vaksin kali ini adalah adanya tim yang akan mengunjungi langsung beberapa sasaran yang tidak memungkinkan untuk datang ke tempat penyelenggaraan. Sebelumnya peserta sudah mendaftar melalui google form untuk mendapatkan hari dan jam vaksin sehingga tidak terjadi kerumunan.
“Yang unik adalah prioritas untuk panti jompo dan para difabel. Jadi istilahnya vaksin mobile, pada hari terakhir kegiatan nanti kita akan mengunjungi sasaran sebanyak 600 an. Untuk hari Minggu besok juga sudah dilakukan kami akan mengunjungi 5 orang untuk di vaksin,” terang dr. Julita.
Dibantu dengan tim kesehatan dari umat paroki dan juga dokter residen anestesi dr. Julita menyebut vaksinasi akan berjalan lancar meskipun tim akan dibagi untuk melayani vaksin mobile.
“Selain masyarakat umum, difabel dan jompo, aksinasi juga menyasar untuk siswa usia 12 tahun ke ke atas. Untuk sekolah-sekolah di sekitar Mojosongo setiap hari mendapat kuota 500 pelajar. Dengan akselerasi vaksin ini semoga target pemerintah dan kita semua untuk menuju kekebalan komunitas segera terpenuhi,” pungkas dr. Julita.