SOLO, Metta NEWS – Rencana perluasan RSUD Ngipang terus dimatangkan meskipun target pembangunan akan dilakukan pada tahun 2022. Meski sudah memiliki fasilitas yang lengkap sebagai rumah sakit tipe C, keterbatasan tempat menjadi kendala bagi RSUD yang lokasinya berada di tengah perkampungan rumah penduduk.
Menurut Plt. Direktur Utama RSUD Kota Surakarta, Niken Yuliani Untari, bangunan yang ada saat ini sudah tidak kondusif untuk menampung okupansi pasien yang terus bertambah setiap harinya. Dengan kendala tempat yang ada saat ini rencananya akan dibangun gedung tambahan di belakang bangunan rumah sakit saat ini setinggi 6 lantai. Karena terpisah oleh jalan, rumah sakit tersebut nantinya akan disambungkan menggunakan jembatan layang atau sky bridge.
“Kondisi secara umum saat ini di RSUD Ngipang sangat mendesak untuk perluasan, kapasitas ruang tunggu di poli rawat jalan itu kurang, kamar operasi cuma ada 3 sementara perhari itu ada operasi sekitar 20 pasien. Jadi mau tidak mau harus perluasan ruang kamar operasi dan di gedung baru nanti jadi 5 kamar operasi,” tutur dr. Niken ketika dihubungi mettanews.id melalui telepon, Jumat (24/9).
Dokter Niken menerangkan dengan kendala keterbatasan ruangan saat ini membuat pasien dan keluarga pasien tentu tidak nyaman. Dengan bertambahnya layanan spesialis tentu membutuhkan ruang tambahan.
“Pelayanan di RSUD Surakarta sudah bertambah banyak, sekarang ada bedah saraf, ortopedi dan jantung. Jadi pelayanan tambah ruangan hanya itu saja, ruang tunggu juga terbatas jadi memang harus perluasan gedung agar pasien dapat dilayani dengan maksimal dan nyaman,” ujar Niken.
Dengan okupansi rata-rata 300 pasien perhari, untuk jumlah bed perawatan saat ini hanya ada sekitar 113 bed. Dokter Niken menyebut jumlah bed tersebut belum ideal untuk rumah sakit tipe C yang jumlah bed di bawah 200.
“Bed perawatan saat ini juga masih kurang banyak, di bangunan yang baru nanti akan kita tambah jadi 198 bed. Sudah ideal untuk rumah sakit tipe C yang aturan jumlah bed nya di bawah 200. Tidak hanya sarana prasarana dengan pelayanan dan kamar yang bertambah nanti nya secara bertahap SDM juga akan kita tambah, tapi untuk awal-awal nanti kita optimalkan SDM yang ada dulu,” urai dr. Niken.
Dokter Niken menjelaskan detail rancangan masing-masing dari 6 lantai tersebut. Untuk lantai 1, lanjut dr. Niken akan digunakan sebagai tempat parkir yang saat ini sangat terbatas kapasitasnya, juga untuk kantin khusus karyawan rumah sakit.
“Lantai 2 untuk Hemodialisa, Poliklinik, UGD. Lantai 3 kamar operasi, ICU, ICCU, NICU, lantai 4 untuk rawat inap dan ruang VK, lantai 5 untuk rawat inap dan lantai 6 khusus untuk pasien Covid,” terang dr. Niken.
Sementara itu pada kunjungannya Rabu (22/9) ke RSUD Ngipang, Wali Kota Gibran Rakabuming melihat secara langsung bagaimana penuhnya antrean pasien di rumah sakit ini.
“Meskipun RSUD ini kecil di tengah kampung, tapi dokternya paling lengkap, hampir semua pelayanan ada di sini. Jadi harus kita lakukan ekspansi untuk menampung jumlah pasien yang sudah membludak kaya tadi, dan tiap hari kaya gitu,” tegas Gibran.