Tradisi Kimsin, Ritual Penyucian Rupang di Klenteng Tien Kok Sie Menjelang Imlek

oleh
Imlek
Suasana Klenteng Tien Kok Sie menjelang Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, jemaat bahu membahu memandikan rupang sejak pagi hingga sore hari, Jumat (10/12/2025) | MettaNEWS / Adinda Wardani

SOLO, MettaNEWS – Dua pekan menjelang Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, Klenteng Tien Kok Sie menggelar tradisi kimsin ritual penyucian dengan memandikan rupang atau patung dewa dewi, Jumat (10/1/2025).

Suasana kebersamaan dan gotong royong kental terasa di Klenteng Tien Kok Sie. Sejak pukul 08.00 WIB pagi, jemaat klenteng yang terdiri dari tiga agama yakni Konghucu, Tao dan Budha saling membantu membersihkan rupang dan interior klenteng.

Sebelum ritual dimulai, jemaat lebih dulu melakukan sembahyangan selama sekira 30 menit. Setelahnya, jemaat mulai melakukan tugasnya masing-masing. Mulai dari menyiapkan bunga, bak, air, handuk dan meja. Tradisi memandikan rupang ini berlangsung hingga sore hari.

Imlek
Jemaat bergotong royong memandikan rupang atau patung dewa dewi di Klenteng Tien Kok Sie Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2025) | MettaNEWS / Adinda Wardani

Prosesi memandikan rupang bukan sekadar membersihkannya dari kotoran
dan debu. Namun, di dalamnya terkandung makna yang sakral.

Prosesi menyucikan rupang dilaksanakan dengan perlakuan khusus. Tidak hanya menggunakan air hangat dan bunga, tapi alat-alat lainnya, seperti kuas dan lap, harus baru. 

Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie, Sumantri Dana Waluyo mengatakan tradisi memandikan rupang ini adalah bentuk penghormatan kepada para leluhur atau para dewa sebagai perantara antara manusia dan Yang Maha Kuasa.

Patung tersebut dimandikan karena umat Tri Dharma meyakini saat ini para dewa dewi tengah naik ke langit untuk melaporkan peristiwa yang terjadi selama setahun terakhir kepada Tuhan.

“Seperti tahun-tahun yang lalu kita selalu mengadakan kegiatan untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Klenteng Tien Kok Sie selalu didahului dengan bersih-bersih klenteng baik interior, lighting, memandikan para rupang. Semua rupang dan interior di dalam klenteng dalam waktu satu atau dua hari harus selesai dimandikan supaya tidak mengganggu peribadatan umat,” terangnya.

Imlek
Salah seorang jemaat sedang memandikan rupang di Klenteng Tien Kok Sie, Jumat (10/1/2025) | MettaNEWS / Adinda Wardani

Membersihkan rupang ini juga dimaksudkan agar selama pelaksanaan ibadah di Tahun Baru Imlek, tempat ibadah selalu dalam keadaan bersih. Sehingga jemaat yang datang ke klenteng bisa khusyuk dalam beribadah.