Selvi Borong Jajanan UMKM PKK untuk Jan Ethes dan La Lembah Manah

oleh
oleh
Selvi Ananda
Ketua Penggerak PKK Kota Surakarta Selvi Ananda, Kepala Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo, Wakil Ketua Penggerak PKK Kota Surakarta Serlly Yusnita melihat produk-produk PKK Kota Surakarta, Kamis (14/10) | Foto : Metta NEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – Istri Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, Selvi Ananda memborong banyak jajanan hasil olahan ibu-ibu PKK Kota Surakarta, usai membuka kegiatan Pelatihan Pengembangan Branding, Packaging Produk UMKM yang Inovatif, Ramah Lingkungan serta Edukasi Proses Perizinan dan Produk UMKM Sektor Makanan Pada UMKM Binaan TP PKK Surakarta dari Bank Indonesia Solo. 

Pelatihan yang dilaksanakan di Loji Gandrung pada tanggal 14 – 15 Oktober 2021 ini dibuka oleh Ketua TP PKK, Ibu Selvi Ananda dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo. 

Sinergi dengan TP PKK Kota Surakarta ini sudah terjalin sejak tahun 2017 antara lain dalam program PKK Peduli Inflasi. Program tersebut berupa penyelenggaraan lomba produk olahan cabai, pembagian bibit cabai untuk mendukung Rumah Pangan Lestari (RPL), serta lomba memasak makanan alternatif selain beras sebagai sumber protein utama. 

Usai memberikan sambutan, Ketua Penggerak PKK Kota Surakarta ini, membeli beberapa macam jajanan seperti burger dan donat home made yang dipamerkan pada kegiatan tersebut untuk anak-anaknya, Jan Ethes dan La Lembah Manah. 

“Iya, ini tadi beli makanan, anak-anak suka nyemil soalnya,” tutur Selvi ramah. 

Selvi menjelaskan, kegiatan pelatihan tersebut sebagai bentuk pembinaan lanjutan yang kemarin sempat terhenti dengan naiknya kembali kasus Covid-19 di Solo. 

“Sebelumnya kita sudah pernah mengadakan bazar karya ibu-ibu PKK se Surakarta di Loji Gandrung ini. Terus sempat terhenti, ini kita lanjutkan kembali untuk mengembangkan usaha dan percepatan pemulihan ekonomi,” jelas Selvi dalam sambutannya. 

Selvi mengungkapkan pelatihan bagi ibu-ibu PKK ini pernah terlaksana sebelum adanya PPKM Darurat. Selvi menyebut pembinaan dari Bank Indonesia Solo ini menjadi peluang yang luar biasa bagi UMKM dari PKK Kota Surakarta mengembangkan diri untuk percepatan pemulihan ekonomi. 

“Pelatihan-pelatihan seperti ini sangat bermanfaat untuk UKM maupun ibu-ibu PKK yang mempunyai produk olahan sendiri. Harapannya dengan pendampingan ini UMKM di Solo kedepannya semakin berkembang dari segi kualitas dan aturan dagangnya seperti perizinan, juga bisa terbantu dari segi pemasaran agar bisa membantu pemulihan ekonomi,” terang Selvi. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo mengatakan pandemi Covid-19 memberikan perubahan besar pada aspek ekonomi. Nugroho Joko menjelaskan selain pembinaan bagi UMKM, Bank Indonesia Solo juga mendorong pemberdayaaan anggota PKK. 

“Istilahnya supaya sama-sama naik kelas dan bisa juga menaikkan ekonomi Kota Solo ini dari unit terkecil yakni keluarga. Jadi kesejahteraan keluarga meningkat nanti otomatis ekonomi Kota Solo juga semakin kuat,” ujar Nugroho Joko. 

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan UMKM anggota PKK dalam mengelola usaha secara lebih profesional, pemasaran yang lebih luas dan didukung dengan usaha yang telah berizin, digitalisasi transaksi pembayaran menggunakan QRIS dan tentunya kemasan yang menarik dan inovatif. 

Nugroho Joko menekankan peningkatan pengetahuan tentang pengemasan ramah lingkungan juga penting dilakukan untuk mengikuti trend saat ini dimana semua produksi dan produk mengarah ke sustainability. 

“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha anggota PKK terkait branding dan packaging (kemasan) untuk meningkatkan kualitas produk dan keamanannya, memperluas jangkauan pemasaran, dan turut berkontribusi untuk menjaga kelestarian alam,” ujarnya. 

Nugroho Joko menyebut produk beragam dari PKK ini menjadi tantangan tersendiri untuk dikembangkan.

“Level tingkatan produknya juga beragam, maka tadi saya sampaikan ke bu Selvi untuk dilakukan kurasi, levelnya apa, karena pelatihan yang dibutuhkan pasti akan beda. Tapi sebagai langkah awal kita beri pelatihan secara umum dulu,” tutur Nugroho Joko. 

Nugroho Joko menerangkan dari sebagian produk yang dipamerkan tersebut belum ada izinnya. Lewat pembinaan ini, Nugroho Joko menyebut akan menampung kendala khususnya dalam masalah perizinan produk UMKM. 

“Izin BPOM penting karena ini makanan, jadi perlu dibimbing masalah perizinan. Bisa tidak melengkapi syaratnya, kalau tidak bisa kendalanya dimana. Ini menjadi evaluasi dan kita akan terus melakukan pendampingan,” kata Nugroho Joko.