KEPERAWANAN sering dihubungkan dengan keutuhan selaput dara wanita. Padahal robeknya selaput dara tak melulu berhubungan dengan keperawanan.
Dikutip dari instagram @aldokter pada Kamis (6/1/2022), selaput dara adalah lapisan yang sangat tipis dan merentang di bagian bawah vagina. Pada perempuan, selaput dara memiliki bentuk layaknya bulan sabit atau donat kecil.
Umumnya, selaput dara berbentuk seperti cincin dengan adanya lubang-lubang kecil yang berfungsi untuk mengeluarkan darah ketika menstruasi.
Sebenarnya, mengaitkan keperawanan dan keutuhan selaput dara kurang tepat untuk dilakukan.
“Robeknya selaput dara tak selalu berhubungan dengan keperawanan. Sebab kondisi ini bisa terjadi tak hanya karena hubungan badan, bisa juga karena cedera ekstrem,” ujar ahli dari alodokter.
Disebutkan, robeknya selaput dara tak hanya bisa disebabkan oleh hubungan seksual, melainkan bisa karena cedera, misalnya saat bersepeda atau berkuda, pernah melakukan tindakan medis tertentu, misalnya operasi pada vagina, atau gerakan ekstrem yang dilakukan saat senam atau berolahraga.
Bahkan, tak semua wanita terlahir dengan selaput dara. Sehingga ada juga bentuk selaput dara yang saking elastisnya tak sampai robek saat berhubungan seksual pertama kali.
“Jadi bisa disimpulkan bahwa keutuhan selaput dara gak bisa langsung dikaitkan dengan keperawanan seorang wanita,” tandasnya.