Sejahterakan Satwa, Irfan Hakim Sukses Membangun Aviary

oleh
Irfan Hakim | dok Benih Baik

JAKARTA, MettaNEWS – BenihBaik bersama dengan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) merilis kampanye sejahterakan satwa bersama dengan lembaga konservasi kebun binatang, taman safari, taman satwa, dan taman satwa khusus. Mereka juga mengalami dampak sejak pandemi. Untuk memelihara hewan butuh biaya besar seperti untuk membeli pakan, vitamin, dan kebutuhan harian hewan.

Irfan Hakim, dengan berbagai atribut selebritas, pecinta hewan, sekaligus kreator konten kenamaan Indonesia, menjadi tamu #BincangBaik bersama Tantri Moerdopo beberapa saat lalu.

Ifan bercerita dia sejahterakan satwa dengan membangun sebuah aviary yang kini telah jadi. Aviary adalah kandang burung dengan ukuran yang besar sehingga memungkinkan burung untuk terbang dan hidup relatif normal, bukan seperti sangkar kebanyakan. Banyak kisah menarik di baliknya. Termasuk perbincangan terkait kesejahteraan hewan di masa pandemi.

Jadi Ruang Penelitian

“Ini semacam ruang penelitian atau perpustakaan hidup karena istilahnya bikin ekosistem ada burung, ada unggasnya dan lain-lain. Saya menyebutnya ruang penelitian karena ada beberapa yang di alam kita tidak bisa menyimak. Nah, kalau di aviary areanya meski besar namun terbatas, maka bisa kita pantau beberapa kegiatan alami  melalui kamera,” kata Irfan dalam siaran pers, Minggu (21/11/2021)

Dia memaparkan, beberapa burung berkicau yang biasa hidup di kurungan kecil, ketika pindah ke aviary, dari suaranya berbeda tingkahlakunya juga berbeda, lebih bahagia.

“Ke depan, dengan adanya aviary ini jika burung-burung sudah mencapai kuotanya, maka akan dilepasliarkan di tempat yang seharusnya. Jangan misalnya love bird terbang liar di Indonesia, ya tidak bisa, atau jalak bali, maka kita harus melepasnya di Bali, demikian juga elang jawa, ya harus di Jawa. Nggak bisa asal, jadi memang ada ilmunya juga.”

Irfan sependapat bahwa sebaiknya satwa hidup di alam bebas. “Tapi, di sisi lain, kita pun harus realistis. Tidak bisa memaksakan diri harus di alam, mungkin karena predatornya berlebihan, lingkungan tidak memungkinkan. Sumber makanan tidak ada, apakah itu justru tidak menyengsarakan?” tanya Irfan.

Menurut Irfan, binatang tidak minta dipelihara, tapi saat kita memutuskan memelihara hewan artinya juga harus menyayanginya supaya lestari dan berkembang biak. Harus maksimal, tidak bisa main-main, termasuk memperhitungkan ruang gerak yang maksimal, makanan cukup bergizi, perawatan kesehatan, hingga memikirkan kebahagiaannya.

Mahalnya Sejahterakan Satwa

Irfan juga tidak menampik kisah anggaran rumah tangga yang jauh lebih kecil dibandingkan anggaran untuk merawat binatang. “Ya itu nyata, mungkin karena yang saya tanggungjawabkan itu lebih banyak, kurang lebih ya tiga kali lipat uang belanja istri. Ini upaya untuk membuat hewan-hewan ini lebih sejahtera termasuk untuk membayar tujuh penjaga dan perawat hewan. Juga sekarang ada dokter hewan yang menetap. Ini salah satu bentuk tanggung jawab saya pada hewan yang saya rawat. Dan itu berbiaya tinggi, saya mengiyakan.”

Irfan yang masuk 10 besar Youtuber dunia untuk konten satwa ini juga bercerita pada saat pagi hari di rumahnya sudah mirip katering. “Banyak sekali bahan makanan, sayur-sayuran dan segala macam. Untungnya saya punya istri dan keluarga yang sevisi dan semisi, punya tanggungjawab yang sama untuk sejahterakan satwa. Jadi kalau ada yang berkembangbiak, istri saya justru senang.”

Dia juga berpesan, pandemi bukanlah semangat menerima bantuan, tapi juga semangat memberi. Saling membantu sesama makhluk hidup. Justru di masa pandemi ini menjadi ladang pandemi yang besar.