Sasar Milenial,  BEI Jateng 2 Resmikan Tujuh Galeri Investasi di Surakarta dan Ngawi

oleh
oleh

SOLO, MettaNEWS – Tahun ini, Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah 2 menambah 7 Galeri Investasi. Ketujuh galeri di Universitas Soerjo dan IAI Ngawi. Lima lainnya di Sekolah Vokasi UNS, Universsitas Aisyiyah Surakarta, UNS Fintech Center,  Staimas Wonogiri dan SMK Negeri Jatipuro.

Pada saat peresmian di Ngawi, Bupati Ngawi H Ony Anwar Harsono diwakili oleh Staf Ahli Kemasyarakatan SDM dan Keuangan Bonadi Ak SM, meyambut baik adanya Galeri Investasi di Ngawi.

“Kami sangat senang sekali atas kehadiran Bursa Efek Indonesia di Ngawi. Kami juga apresiasi dua kampus yang gercep membuka Galeri Investasi di Ngawi. Ini sangat baik sekali. Dengan akses informasi khususnya investasi bagi masyarakat Ngawi akan semakin terbuka,” katanya.

Bonadi juga menyampaikan banyak keluhan dari masyarakat yang terkena investasi bodong.

“Banyak sekali investasi bodong, koperasi koperasi yang illegal dan pengaruh crazy rich yang muncul di media sosial. Itu dengan mudah mempengaruhi membeli produk tertentu biar bisa cepat kaya. Padahal tidak semudah itu,” imbuhnya.

Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto menyampaikan Galeri Investasi di kampus  sangat efektif untuk meningkatkan literasi.

“Bukan hanya teori, namun bisa langsung praktik. Ini sangat efektif untuk literasi dan membentengi sejak dini terkena investasi illegal,” paparnya.

Kepala OJK Solo Eko Yunianto dan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia Kristian Sihar Simanullang, perwakilan Perusahaan Sekuritas hadir dalam kegiatan “Peresmian 5 Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia dan Seminar Pasa Modal” di Kantor OJK Solo, Jumat (13/10/2023).

Ke lima galeri tersebut adalah Sekolah Vokasi UNS dengan mitra PT Philip Sekuritas Indonesia, Fintech UNS dengan mitra Mandiri Sekuritas, SMK Negeri Jatipuro, Staimas Wonogiri dan Universitas Aisyah Surakarta dengan mitra Phintraco Sekuritas.

“Indeks literasi dan inklusi keuangan pada sektor Pasar Modal masih rendah bandingannya dengan sektor jasa keuangan lainnya. Yaitu 4,11 persen untuk literasi keuangan dan 5,19 persen untuk inklusi keuangan. Oleh karena itu, OJK mengimbau dan mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama dan koordinasi untuk mendukung capaian target inklusi keuangan 2024,” kata Eko dalam sambutannya.

Eko berharap melalui peresmian galeri investasi dan kegiatan seminar Pasar Modal dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Terhadap perkembangan dunia investasi Pasar Modal serta dapat mendorong Industri Pasar Modal yang lebih kuat dan lebih baik lagi. Khususnya wilayah Solo Raya. Ke depan, OJK bersama seluruh pemangku kepentingan akan terus berupaya meningkatkan sinergi dan kolaborasi. Melalui program penguatan literasi dan inklusi keuangan seperti program literasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Program Kampus Literasi, dan Sekolah Pasar Modal (SPM) secara rutin untuk mendorong terwujudnya masyarakat Solo Raya yang melek keuangan pasar modal.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia, Kristian S. Manullang juga berharap pendirian Galeri Investasi di Solo Raya mampu meningkatkan literasi keuangan. Khususnya pasar modal kepada generasi milenial dan generasi z.

Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 2, Muhammad Wira Adibrata menggambarkan gap 35 persen tersebut dengan mencontohkan semisal ada 100 investor baru, 65 orangnya sudah paham sementara 35 nya belum paham dan cenderung berinvestasi karena ikut-ikutan teman.

“Ketika hanya ikut-ikutan investasi hasilnya tentu tidak akan maksimal. Karena karakter masing-masing investor memiliki profil risiko yang beda, target investasinyapun juga beda. Ada yang untuk jangka panjang ada pula yang untuk jangka pendek,” paparnya.

Wira menyebut masing-masing galeri memiliki target minimal 4 kegiatan dalam 1 tahun. Seperti seminar, pameran, dan literasi lainnya.

“Jadi dari sisi kegiatan, ada.tambahan minimal 28 kegiatan literasi. Kemudian untuk target penambahan investor, masing-masing galei memiliki target 100 investor baru setiap tahun. Artinya akan ada tambahan 700 investor baru minimal dengan bertambahnya 7 galeri ini.

Berdasarkan wilayah kerja BEI Jateng 2, saat ini jumlah Galeri Investasi menjadi 35 Galeri investasi. Penyebaran Galeri investasi yakni Solo Raya terdapat 30 Galeri Investasi yang terdiri 23 di perguruan tinggi, 2 di instansi pemerintah, 4 di SMA/SMK dan 1 di komunitas UMKM. Sementara 5 di wilayah Ngawi ada 2, 1 di Bojonegoro dan 2 Ponorogo.

No More Posts Available.

No more pages to load.