Ribuan Anggota Jamaah Islamiyah Membubarkan Diri di Solo dan Siap Kembali ke Pangkuan NKRI

oleh
Jamaah Islamiyah
Ribuan eks anggota Jamaah Islamiyah mendklarasikan pembubaran diri di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024) | MettaNEWS / Adinda Wardani

SOLO, MettaNEWS – Sebanyak 1.400 mantan anggota Jamaah Islamiah (JI) Karisedenan Surakarta, Kedu dan Semarang mendeklarasikan pembubaran diri dan menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Sabtu (21/12/2024) di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah.

Deklarasi pembubaran ini disaksikan langsung oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri Inspektur Jenderal Sentot Prasetyo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas, Plt. Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito, Kepala BNPT Irjen Eddy Hartono, dan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

Deklrasi yang dibacakan bersama-sama ini dilakukan usai Al Jamaah Al-Islamiyah juga menyatakan pembubaran diri dan menyatakan deklarasi serupa di Bogor, Jawa Barat pada 30 Juni 2024.

Usai membubarkan diri, eks Jamaah Islamiyah berjanji akan terlibat aktif mengisi kemerdekaan serta menjauhkan diri dari paham dan kelompok ekstrem atau tatharruf. Mereka juga menyatakan siap mengikuti peraturan hukum yang berlaku di NKRI.

Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri Inspektur Jenderal Sentot Prasetyo mengatakan pembubaran Jamaah Islamiyah ini merupakan hasil dari proses panjang pendekatan humanis yang dilakukan sejak 2019.

“Bersama dengan ini kami telah melakukan sosialisasi pembubaran Jamaah Islamiyah di berbagai titik di seluruh Indonesia. Kami telah menyaksikan bahwa mereka telah menunjukkan komitmen untuk sepenuhnya kembali ke NKRI,” kata Sentot.

Sentot mengatakan deklarasi tersebut tidak hanya memberikan makna mendalam pada komitmen mereka, tetapi juga menjadi simbol nyata sinergi pemerintah dan masyarakat untuk merawat persatuan dan keutuhan negara dan bangsa.

“Kegiatan yang kami laksanakan pada hari ini bukan sekadar seremonial pembacaan ikrar kembali ke NKRI, tetapi juga kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir dan dengan tangan terbuka menyambut kembalinya mereka yang menjadi bagian penting dari Indonesia yang kita cintai,” katanya.

Sentot menekankan pentingnya kehadiran negara dalam mendukung perubahan positif bagi individu maupun kelompok yang ingin kembali ke jalan yang benar.

Ini baru pertama kali organisasi teror membubarkan diri atas kemauannya sendiri. Keberhasilan ini adalah buah dari strategi humanis yang konsisten diterapkan Polri dan BNPT. Selama ini kita mendengar Jamaah Islamiyah telah siap kembali ke NKRI. Hari ini, negara menjawabnya. Negara sangat bangga menerima mereka kembali,” tambahnya.

Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas mengajak para eks anggota JI untuk memperkokoh ideologi Pancasila, menciptakan kehidupan yang harmonis serta menjauhkan diri dari tindakan anarkis

“Tentunya Pemerintah Indonesia menantikan kontribusi positif mereka dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Bukan dengan tindakan-tindakan anarkis atau kekerasan,” tambahnya.

Selain 1.400 perwakilan Jamaah Islamiyah yang hadir secara langsung, deklarasi ini juga diikuti oleh kurang lebih 7.000 peserta dari 34 daerah se-Indonesia.