SOLO, MettaNEWS – Masuk dalam rangkaian Solo Great Sale 2024 berlangsung Rapat Koordinasi Bidang Promosi Penanaman Modal se Provinsi Jawa Tengah di Kota Surakarta, Selasa (7/5/2024) di Aston Solo Hotel.
Pada rakor ini membahas aglomerasi investasi yang bisa terbentuk di Solo Raya. Dalam sambutan pembukaan, Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM Rakhmat Yulianto menjelaskan persaingan dalam menarik investasi sangat ketat di tengah perkembangan global yang tidak menentu.
“Hal tersebut tentu akan berdampak terjadinya turbulensi ekonomi dan termasuk investasi. Ditambah dengan target realisasi investasi yang semakin meningkat yaitu kurang lebih sebesar 1650 triliun. Tentunya masing-masing negara akan protektif dan bersaing untuk menarik investasi ke negaranya,” ulas Rakhmat.
Hal tersebut menurut Rakhmat juga terjadi di pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, kota.
“Dalam pencapaian target realisasi investasi tersebut dibutuhkan strategi promosi yang inovatif. Dan juga sinergi serta populer kolaborasi dengan seluruh stakeholder baik pemerintah pusat pemerintah daerah pengusaha dan masyarakat,” kata Rakhmat.
Menurut Rakhmat kerjasama daerah aglomerasi seperti kawasan Solo Raya maupun kawasan lain yang di Jawa Tengah menjadi sangat penting.
“Saya berharap bahwa ke depan acara ini menjadi sebuah pertemuan bisnis yang terjadwal yang dapat melibatkan pemangku kepentingan dengan dunia usaha. Termasuk calon Mitra investor untuk mendorong percepatan peningkatan ekonomi kawasan,” tegasnya.
Debuti bidang promosi penanaman modal dan PLt deputi perencananan penanaman modal kementrian investasi Nurul Ichwan menambahkan rakor ini menjadi bagian dari Solo Great Sale.
“Tapi memang kita mau punya spektrum yang lebih luas. Bukan hanya dari sisi perdagangan atau dari sisi penjualannya di Solo saja kita ingin mengambil momentum ini bagian yang lebih komprehensif. Sehingga melibatkan aspek perdagangan dan investasi,” ujarnya.
Nurul Ichwan menuturkan bicara tentang investasi ini perannya menjadi lebih strategis lagi. Karena memang untuk sampai ke Indonesia 2045 Indonesia mempunyai target tertentu.
“Tentunya harus diikuti juga dengan target-target yang ada di daerah. Nah di daerah itu sendiri pun tentunya kita nggak bisa main secara daerah sendiri-sendiri, kota sendiri, Kabupaten sendiri. Tetapi kita harus bisa melihat ini sebagai konstelasi ekosistem. Sehingga kami melihat bahwa berdasarkan sejarahnya dulu dan juga berangkat sampai sekarang bahwa di Solo Raya ini sudah terbangun ekosistem bisnis secara natural. Namun kita perlu ada percepatan sehingga target realitas investasi sebagai bagian kontribusi terhadap PDB yang kita mau capai di Solo Raya ini itu tidak memunculkan aspek persaingan. Tetapi yang muncul adalah aspek kolaborasi,” tandasnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surakarta Gatot Sutanto menyampaikan, untuk mencapai target investasi nasional tahun ini perlu kolaborasi yang erat.
“Tujuannya adalah untuk kita bersama-sama mengkonversi, mengkonsolidasikan upaya penegakan generasi tersebut melalui serangkaian koordinasi dan program. Agar semua daerah di Solo Raya mendapat bagian dengan masuknya investasi,” pungkasnya.