
SOLO, MettaNEWS – Surya Fandra Famekas, bocah laki-laki berusia 13 tahun ini merupakaan salah satu pemain tetap di serial drama komedi (sitkom) Balada Kampung Riwil (Bakar). Rumah produksi Bakar Production garapan sutradara Dwi Mustanto ini telah melahirkan bakat anak-anak di Desa Ngipang, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari Solo. Salah satunya bocah yang akrab disapa Fandra.
Nama Fandra tentunya sudah tak asing lagi di telinga penikmat drama komedi yang satu ini. Kerap muncul di diaolog orangtua dengan kalimat-kalimat nylekitnya, Fandra menjadi salah satu pemain anak-anak yang disukai banyak orang. Terbukti akun Instagram miliknya @fandra_famekas memiliki jumlah followers (pengikut) yang tak kalah banyaknya dengan Instagram Bakar Production, yakni 13 ribu pengikut.
Telah bergabung sejak pertama kalinya Bakar Production mencoba peruntungannya di kanal YouTube sejak 2020 lalu, Fandra mulai bergabung di Instagram sejak 2015 lalu. Namun ternyata akun Instagram tersebut belum lama dipegang oleh Fandra. Hal ini disampaiakan Fandra ketika tim MettaNEWS yang berkesempatan bertemu langsung dengannya.
“Aku sama bapak aku (yang megang Instagram Fandra). Dulu kan gabungnya di Bakar Production kelas 5,” ungkap Fandra saat ditemui di sela-sela aktivitas shooting
Sebelumnya akun Instagram Fandra dipegang oleh sang ayah, hingga saat ia masuk dSMP, Fandra baru diberi kepercayaan untuk mengelola Instagramnya sendiri.
“Konten Instagramnya itu ada foto video terus-terusan diupload. Tapi dalam sehari uploadnya nggak nentu. Tapi pasti aktif di Instagram ya,” ucap Fandra.
Selain aktif di Instagram, Fandra juga aktif di media sosial lain yakni Facebook. Dengan banyaknya pengikut tersebut membuat Fandra kerap diajak untuk berkolaborasi. Salah satunya studio alat musik di Solo.
“Pernah (diajak buat video) di alat musik. Tapi belum dapat endorsan. Ya seneng aja tapi banyak pengikutnya. Punya Instagram baru-baru ini,” tambahnya
Fandra yang siswa kelas 7 di SMP Muhammadiyah 5 Solo ini mengaku kegiatan shooting Balada Kampung Riwil tak mengganggu aktivitas sekolahnya. Di mana aktivitas pembelajaran saat ini sudah berlangsung secara luring atau Pertemuan Tatap Muka (PTM) sejak membaiknya situasi usai pandemi, Fandra mengaku tetap mengikuti kegiatan sekolah seperti biasa.
“Ngatur jadwal shootingnya itu ya nunggu pulang sekolah. Pas online itu shootingnya malah mulainya pagi,” ucap Fandra.
Ada yang lucu dari percakapan antara tim MettaNEWS dengan Fandra kala itu. Fandra mengaku aktivitas shooting tidak membuatnya lelah tapi justru pelajaran matematika lah yang menjadi penyebab terkadang ia merasa lelah.
“Capeknya kalau di sekolah, matematika soalnya,” ucapnya singkat sembari tertawa.
Fandra yang sudah bergabung selama dua tahun ini mengaku di awal ia ikut bergabung di Bakar Production masih kaku.
“Ya dulu masih agak kaku dan deg-degan, masih malu-malu kalau sekarang sudah biasa. Sekarang dipanggilnya Fandra pemain Bakar. Selain main di sini nggak ada kegiatan shooting lain,” ucapnya.
Fandra ternyata lahir dari darah seorang seniman, akan terus melanjutkan perannya di Bakar Production, Fandra berencana untuk melanjutkan sekolah seni.
“Suka seni jadi ada rencana mau sekolah di seni. Ibu, bapak, kakek nenek itu seniman semua. Jadi turun ke Fandra, dari kecil suka nonton-nonton ketoprak shooting gitu,” sebutnya.
Pernah shooting sampai pagi, Fandra mengaku aktivitas di hari liburnya tetap diisi dengan produktif. Meskipun begitu ia tetap menyukai perannya di Bakar Production. Hal ini lantaran ia dapat mengembangkan kemampuan seninya melalui peran yang ia dapatkan.