SOLO, MettaNEWS – Gerakan Pramuka Kwarcab Solo, terus berusaha meningkatkan kemampuan menangani bencana alam. Melalui wadah Pramuka Peduli, saat ini keanggotaannya diperluas hingga tingkat kecamatan.
“Saat ini kami gelar pelatihan empat hari, dengan peserta dari Kwartir Ranting Banjarsari, Laweyan, Pasarkliwon, Serengan dan Jebres. Ini yang pertama kali, setelah dua tahun pasif karena pandemi Covid-19,” tutur Bany, Andalan Bidang Pengabdian Masyarakat Kwarcab Solo, saat geladi lapang di Jurug, Rabu (3/11/2021).
Pelatihan untuk Pramuka Peduli, selain diberikan di kelas juga di lapangan. Rabu pagi, mereka dilatih mempraktikkan ilmu manajemen dapur umum. Dengan peralatan truk masak milik Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kota Solo.
Menurut Bany, truk memasak milik Dinas Sosial itu selalu hadir di saat ada bencana seperti banjir, atau bencana lain yang menimbulkan pengungsian. Satu truk dengan awak-awak yang berpengalaman, mampu menyediakan 5.000 porsi makanan sekali masak.
“Karena ini simulasi, maka berasnya 25 liter saja, tapi dalam kondisi tertentu bisa kita maksimalkan sampai 500 liter beras,” ujarnya.
Selain belajar memasak massal, Pramuka Peduli dalam latihan kali ini juga belajar mendirikan tenda posko maupun untuk pengungsian. Instuktur berasal dari Tagana.
Bani berharap pandemi covid-19 segera berakhir, agar kepelatihan seperti ini dapat terus eksis di tahun-tahun berikutnya. Dengsan demikian, upaya mencetak relawan tangguh yang bisa membantu masyarakat korban bencana, bisa terealisasi. (mg1/mg2)
Berita ini hasil liputan mahasiswa magang belajar dari Universitas Veteran Sukoharjo.