SOLO, MettaNEWS – Penutupan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Jebres Solo diundur lagi. Sebelumnya objek wisata ini akan ditutup pada 1 Juli lalu untuk revitalisasi. Namun penutupan diundur hingga 1 Agustus lantaran di bulan Juli merupakan waktu libur sekolah.
Kembali diurungkan, penutupan sementara TSTJ di awal Agustus mundur sampai 1 September. Meski penutupannya mundur, pengerjaan proyek TSTJ tetap berjalan.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut pekerjaan revitalisasi sampai di tahap pengerukan danau.
“Belum ditutup tapi pekerjaan msih jalan pengerukan danau karena kita konsep nya air. September tutup,“ kata Gibran kepada MettaNEWS, Selasa (2/8/2022).
Pihaknya juga membeberkan ground breaking atau peletakan batu pertama akan dilakukan pada 13 Agustus mendatang.
“Tanggal 13 agustus ground breaking sama grand desain kita presentasikan semua. Sama melepas liaran, melepas binatang. Jadi kalau kebun binatang itu dianggap berprestasi kalau sudah bisa melepas liaran,” bebernya.
Ditempat terpisah Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo mengatakan selama proses awal pembangunan, Taman Jurug belum ditutup agar operasional dapat berjalan.
“Ini belum tutup secara keseluruhan sehingga secara operasional bisa berjalan, proyeknya berjalan, tetap on schedule Desember bisa dibuka kembali,” kata Bimo.
Sementara untuk saat ini revitalisasi masih dalam fase 1 untuk proses pembuatan pulau.
“Per 1 September tutup total, teknisnya dari bulan kemarin sudah dimulai pengeringan danau kemudian lumpurnya dikeruk dibangun 3 pulau, kalau sekarang menbangun 3 pulau itu di atas danau kan nggak mungkin, ini proses terus,” katanya.
Di fase 1, pihaknya masih fokus dengan finalisasi bekas kandang satwa. Dalam proses revitalisasi, pengerjaan proyek Taman Jurug tak mengganggu pengunjung yang datang. Terlebih di hari Sabtu dan Minggu.
“Kemudian eks kandang tapir yang disebelah kandangnya gajah yang nganggur mangkrak lama sekarang sudah diratakan juga, proses finalisasi ditahap sana, bulan ini menggarap area itu,” ucapnya.
Dikatakan Bimo, konservasi satwa Taman Jurug dimungkinkan setelah tutup total pada September mendatang.
“Konvervasi dimungkinkan tapi kalau sekarang belum, tapi nanti kalau proyek sudah berjalan otomatis per satu September nanti ada perpindahan satwa, tadi sudah kita laporkan bahwa selama proyek itu nanti akan ada proses hibah tukar menukar satwa,” bebernya.
Untuk melindungi satwa, proses hibah akan dilakukan lebih cepat. Alternatif pemindahan satwa ini akan menggunakan Taman Safari Prigen Pasuruan Jawa Timur.
“Ada percepatan, pindah paling dekat Prigen karena kebetulan kami dibantu taman Safari untuk grand desainnya kan mereka sudah mendesain satwa apa saja yang nambah kurang keluar masuk nanti mereka yang membantu,” jelasnya.