Menegur Si Kecil Jangan Pakai Bentakan, Ini Risikonya Menurut Ahli

oleh

MENEGUR sang buah hati tak bisa sembarangan apalagi dengan kekerasan. Sebab, bukannya anak menurut, menegur dengan bentakan atau kemarahan bisa berakibat jadi beban psikologis untuk si kecil.

“Padahal memarahi, membentak, meneriaki, atau bahkan mengumpat anak belum tentu bisa menyelesaikan masalah, ” ujar ahli yang dikutip dari akun instagram @alodokter, Senin (13/12/2021).

Dijelaskan, alih-alih memahami maksud nasihat ibunya, Si Kecil malah berisiko mengalami trauma yang bisa mengganggu perkembangannya. Dijelaskan, ada beebrapa langkah untuk menegur sang buah hati. Di antaranya tenangkan diri sebelum bicara dengan anak, kemudian diskusikan kesalahan si kecil dengan lembut, lantas memberikan konsekuansi yang jelas.

Misal anak enggan membereskan mainan, maka tak boleh bermain dalam hari itu.

Perlu dipahami juga, kalau keingintahuan anak akan bertambah besar seiring pertambahan usianya. Sehingga, bisa dibilang wajar jika ia belum memahami mana hal yang baik dan mana yang tidak. Makanya, Si Kecil pun mungkin bisa terlihat sering membuat kesalahan atau melawan Bunda dan Ayah,” tambahnya.

Nah, maka dari itu orangtua disarankan untuk mengarahkan Si Kecil agar ia bisa berperilaku yang baik dan benar. Tapi sekali lagi, bukan dengan membentak atau memarahi, ya.

Ditambahkan, jika Si Kecil sudah berhasil berperilaku baik dan menyadari kesalahannya, ornagtua bisa berikan ia reward atau apresiasi. “Tak harus selalu berupa barang, kok. Pujian, kasih sayang, waktu ekstra untuk bermain, serta quality time spesial juga bisa menjadi penghargaan berarti untuknya, lho,” tandasnya.