MESIN cuci merupakan salah satu alat yang sangat membantu pekerjaan rumah, terutama untuk urusan mencuci pakaian. Sebab, hanya dengan menekan tombol-tombol tertentu, Anda tinggal membiarkan mesin cuci membersihkan pakaian kotor. Anda pun bisa mengerjakan hal lain di rumah sambil menunggu cucian selesai dikerjakan.
Supaya dapat bekerja dengan optimal dalam jangka waktu lama, mesin cuci perlu dirawat dengan baik. Salah satu cara untuk merawat mesin cuci adalah membersihkannya secara rutin.
Apa sajakah akibat yang dimaksud? Berikut penjelasannya seprerti dikutip dari Momsmoney.id.
Bakteri menumpuk
Mesin cuci merupakan alat yang berfungsi untuk membersihkan beragam jenis kotoran yang menempel di pakaian. Artinya, sebagian dari kotoran ini akan tertinggal di dalam mesin cuci, bersamaan dengan sisa deterjen, pelembut pakaian, dan bahan-bahan kimia lainnya.
Dikutip dari The Alternative Daily, tumpukan sisa atau residu tersebut bisa memerangkap bakteri dan kuman. Apalagi, di dalam mesin cuci yang gelap dan lembap, bakteri akan berkembang biak dengan semakin mudah.
Jika dibiarkan, bakteri tersebut bisa berpindah ke pakaian yang dicuci. Hal ini tentu bisa berisiko terhadap kesehatan, apalagi jika mesin cuci tersebut digunakan untuk mencuci pakaian bayi yang sensitif.
Lumut dan bau tidak sedap
Tumpukan kotoran dan residu deterjen yang dibiarkan begitu saja di dalam mesin cuci akan membuat bagian dalam mesin cuci lembap. Selain bakteri, hal ini akan turut mengundang datangnya jamur dan lumut pada mesin cuci.
Dilansir dari Family Handyman, jamur dan lumut tidak hanya dapat merusak tampilan mesin cuci dan membuat pakaian kurang bersih, tapi juga dapat menimbulkan bau apek yang tidak sedap.
Kinerja mesin cuci tidak maksimal
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mesin cuci yang jarang dibersihkan akan mengalami penumpukan kotoran serta residu deterjen. Tak hanya menjadi sarang bakteri dan lumut, tapi penumpukan kotoran ini ternyata juga dapat menghalangi kinerja mesin cuci.