SOLO, Metta NEWS – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan launching PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) dengan mengundang siswa SMA sekaligus guru-guru SMA dari berbagai wilayah dengan menggunakan sistem blended di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah Lt 7 dan Zoom Meeting pada Rabu (1/12).
UMS sempat melakukan soft launching selama tiga hari sebelum melauncing PMB secara resmi. Ketua PMB Dr. Triyono, M.Si. menjelaskan, pada soft launching selama tiga hari tersebut jumlah yang mendaftar mencapai 474 calon mahasiswa. Dari jumlah pendaftar tersebut sebanyak 161 mahasiswa memilih fakultas kedokteran.
“Pada launching PMB ini UMS juga berikan penghargaan kepada 2 pendaftar pertama yaitu Ghina Raudhatul Jannah sebagai mahasiswi Fakultas Hukum, dan Putri Kinasih Sulistiani sebagai mahasiswi Fakultas Farmasi,” tutur Dr. Triyono.
Triyono menerangkan tahun ini jumlah mahasiswa yang diterima sedikit melebihi dari target.
“Ada 8.163 mahasiswa yang diterima dari total pendaftar 26.621 orang. Tahun ini target yang ditetapkan adalah 8.000 mahasiswa baru,” ujar Triyono.
Saat acara sapa salam bersama rektor UMS, Ghina menyampaikan rasa bangga karena telah menjadi mahasiswa pertama yang diterima di UMS, selain itu dia mengungkapkan keinginannya berkaitan sistem pembelajaran.
“Maunya luring sih pak,” ungkap mahasiswa asal Kalimantan Tengah itu.
Selain itu UMS juga menghadiahkan kepada 10 Sekolah yang telah mengirimkan banyak siswanya untuk berkuliah di UMS.
“Berbeda dengan PMB tahun 2021, kali ini UMS menggunakan sistem reservasi untuk pelaksanaan ujian CBT (Computer Base Test) sehingga calon mahasiswa bisa menentukan sendiri kapan akan Test CBT dan komputer nomor berapa yang akan digunakan,” jelas Dr. Triyono.
Rektor UMS Prof. Sofyan Anif mengatakan terobosan ini sebagai wujud, UMS tampil berbeda dengan Perguruan Tinggi lain.
Menurut Rektor Sofyan, sistem One Day Service UMS sangat unggul, sehingga mendapatkan calon mahasiswa potensial. Hasil ODS dari tahun ke tahun UMS selalu berprestasi.
“Sistem ODS ini hasilnya luar biasa, tidak hanya memberi kemudahan tapi menghasilkan lulusan yang berkualitas. Soal ujian kita buat terukur untuk menjaring calon mahasiswa berkualitas. Ini proses pendidikan yang inputnya baik akan mengeluarkan lulusan berkualitas baik,” pungkas Sofyan.