SOLO, MettaNEWS – BNN Kota Surakarta mengadakan kuliah umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kamis (13/2/2025).
“UNS siap menjadi partner BNN” demikian kalimat yang diucapkan oleh Dekan Sains dan Teknologi Universitas Sebelas Maret Surakarta ( Prof.Dr.Eng.Ir.Herman Saputro, S.Pd., M.Pd., M.T ) pada saat memberikan sambutan dalam acara Penandatanganan draft Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Kuliah umum Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi Sekolah Vokasi UNS yang berlangsung di Aula LPPM, Lantai 4 UNS.
Kuliah Umum dibawakan oleh Kepala BNN Kota Surakarta, Kombes Pol. I Gede Nakti Widhiarta, S.I.K.
“Daya rusak narkotika lebih serius dibanding korupsi dan terorisme karena narkoba merusak otak dan tidak bisa sembuh,” ujarnya.
Nakti menegaskan, peredaran narkoba menyebar ke seluruh pelosok wilayah Indonesia dengan sasaran penduduk. Dengan usia produktif dan tidak memandang status sosial bahkan pada usia anak-anak dan remaja yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa.
“Sekitar 3,33 juta penduduk Indonesia terpapar narkotika, salah satu penyebab meluasnya peredaran narkoba pada saat ini karena pengaruh perkembangan teknologi. Para pelaku kejahatan narkoba menggunakan situs jual beli secara online,” paparnya.
Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar sangat potensial untuk dijadikan pasar peredaran narkotika. Jaringan internasional yang beroperasi di Indonesia yaitu Afrika Barat, Iran, Malaisya, Pakistan, Tiongkok dan Eropa.
“Mereka masuk ke Indonesia dengan menggunakan jalur tidak resmi seperti kapal nelayan, jalur tikus pada perbatasan darat wilayah Indonesia sehingga sulit untuk di deteksi,” ungkapnya.
Angka prevalensi penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar dengan kategori satu tahun terakhir pada tahun 2019 adalah 1.10% dan naik menjadi 1,38 % pada tahun 2021.
“Peredaran gelab narkoba sangat merugikan bangsa, baik dari segi biaya yang sangat besar, merusak mental bahkan merenggut jiwa para pemakainya,” tuturnya.
Peran kampus dan mahasiswa lanjut Nakti, dalam upaya mewujudkan kampus bersinar bisa berkontribusi dengan membentuk relawan / satgas anti narkoba. Juga penyebarluasan informasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) di lingkungan masyarakat pada saat mahasiswa KKN. Mengadakan deteksi dini melalui tes urine terhadap civitas kampus juga bisa dengan menyediakan layanan rehabilitasi Intervensi Berbasis Mahasiswa (IBM).
Nakti berharap, mahasiswa mempunyai daya tangkal yang kuat dengan berani mengatakan tidak pada narkoba, berani lapor dan berani rehailitasi jika ada indikasi penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan di saksikan sekitar 100 mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan keperawatan Anestesiologi Sekolah Vokasi UNS.