KARANGANYAR, MettaNEWS – Kegiatan KKN MBKM UNS Membangun Desa merupakan sebuah syarat wajib kelulusan bagi mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS).
KKN merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat secara umum dengan terjun langsung ke lapangan.
KKN UNS MBKM Membangun Desa pada periode Januari-Februari 2024 ini bermitra dengan sejumlah instansi pemerintahan, salah satunya adalah PT KAI.
Program KKN Kemitraan ini dilaksanakan di berbagai desa, termasuk di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar oleh Kelompok 72.
KKN ini mengusung tema “Pendataan dan Pemetaan Potensi Sumber Daya Alam bersama Masyarakat di sekitar Jalur KAI”.
Adanya hubungan mitra kerjasama antara UNS dengan PT KAI maka program kerja kelompok 72 terbagi menjadi dua yakni program kerja di instansi mitra (PT KAI) dan program kerja di Desa Dagen.
Program kerja di PT KAI ialah pendataan dan pemetaan Aset PT KAI di kawasan Desa Dagen. Adapun program kerja di desa, kelompok 72 menyusun delapan program yang dilaksanakan kurang lebih selama 45 hari.
Sasaran dari kedelapan program kerja ini antara lain siswa Sekolah Dasar (SD), Ibu-Ibu PKK serta masyarakat umum Desa Dagen.
Salah satu program kerja dari kelompok 72 adalah pengadaan lubang biopori. Ada beberapa keluhan dari masyarakat terkait banjir atau air menggenang.
Masyarakat menjelaskan bahwasanya banjir atau air menggenang di depan rumah mereka kurang lebih setinggi paha orang dewasa. Mereka juga mengatakan perihal surutnya air yang menggenang relatif lama sekitar dua jam.
Hal ini kemudian menjadi pemrakarsa munculnya program kerja pengadaan lubang biopori oleh Mahasiswa KKN di Desa Dagen.
Masalah banjir atau air menggenang di Dusun Dagen tersebut disebabkan karena beberapa hal seperti kurangnya daerah resapan air dan betonisasi.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa kelompok 72 berkoordinasi dengan kepala dusun dan ketua RT 04/11 Dusun Dagen untuk membuat beberapa titik lubang biopori sebagai daerah resapan air sekaligus sedikit solusi atas permasalahan tersebut.
Pengadaan biopori ini dilaksanakan di sekitar Stasiun Palur yang sering terjadi banjir atau air menggenang. Kegiatan ini dilakukan dengan cara membuat lubang sedalam satu meter dan diameter lebar 10cm dengan bor tanah.
Setidaknya ada sepuluh titik lubang biopori yang dibuat oleh Mahasiswa KKN UNS. Program ini disambut baik oleh masyarakat Dusun Dagen utamanya dan masyarakat merasa sangat bersyukur dengan adanya bantuan ini.
Mahasiswa KKN UNS berharap dengan adanya beberapa titik lubang biopori ini dapat mempercepat resapan air sekaligus jawaban atas permasalahan banjir atau air menggenang tersebut.
Dapatkan informasi lain terkait KKN MBKM UNS Membangun Desa melalui https://uns.ac.id/.