Ketatnya Protokol Kesehatan Hari Pertama Belajar Tatap Muka di SD Warga

oleh
oleh
Ilustrasi PTM | Foto : MettaNews/Puspita

SOLO, Metta NEWS – Hari pertama pembelajaran tatap muka yang berlangsung di SD Warga berjalan lancar, Kamis (2/9). Pembelajaran tatap muka dimulai dari pukul 07.00 hingga 09.00 tanpa istirahat untuk para murid. 

Murid-murid mulai berdatangan ke sekolah sebelum jam belajar dimulai dengan diantar orangtuanya. Kepala SD Warga Tri Agus Suryanto menuturkan sekolahnya sudah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk kegiatan PTM ini. PTM ini merupakan kelanjutan dari PTM pada bulan April lalu yang terpaksa dihentikan sementara karena melonjaknya kasus Covid-19. 

Tri Agus menjelaskan untuk PTM SD Warga ini baru dijalankan untuk kelas 6 dengan kapasitas 50%. Protokol kesehatan diterapkan dengan serius. Selain mewajibkan cuci tangan sebelum belajar, di dalam kelas tempat duduk dibikin berjarak. Setiap meja dipasangi partisi terbuat dari plastik bening. Mobilitas siswa di halaman pun diatur agar tak menimbulkan kerumunan.

“Kami ada kelas dengan 76 siswa khusus untuk PTM ini hanya 50% nya.Teknisnya murid-murid bergantian setiap hari, jadi yang hari ini masuk sekolah, besok belajar daring di rumah. Jadi guru fokus pada pembelajaran langsung dan daring,” papar Tri Agus. 

Tri Agus menyebut pada pelaksanaan PTM hari ini tidak ada kendala yang berarti karena anak-anak dan orang tua sudah tahu protokol kesehatan yang harus diikuti. 

“Untuk SD Warga sarana dan prasarananya sudah lengkap semua. Kemarin sudah ada izin dari orang tua siswa, kemudian kami membuat SOP mulai dari rumah perjalanan ke sekolah, masuk ke kelas, saat pulang alurnya sudah jelas. Koordinasinya sangat bagus antara dinas pendidikan, guru, anak didik dan orang tua,” tandas Tri Agus. 

Tri Agus menyebut setelah 2 minggu PTM akan evaluasi dan bila tidak ada kendala akan dibuka untuk kelas 5. 

Pada PTM ini, Kepala Bidang SMP yang merangkap Plt Kabid SD, Abdul Haris Alhamsyah mengungkapkan hari ini yang mengajukan ke dinas pendidikan untuk menjalankan PTM adalah SD Warga, SMP N 22 dan SMP Diponegoro sedangkan untuk besok pagi adalah SMP N 4. 

“Pada prinsipny untuk sekolah negeri sudah siap karena sudah pernah melaksanakan simulasi, untuk yang swasta juga beberapa sudah siap dan sudah kita tinjau beberapa kali. Sebelumnya juga sudah ada yang uji coba terbatas,” terang Abdul Haris.

Abdul Haris menjelaskan untuk pelaksanaan PTM di SD Warga sudah bagus dan sekolah benar-benar sudah mempersiapkan dengan matang. 

“Sekolah sudah menyiapkan alurnya, ada jalur pembatasnya, alur dari rumah ke sekolah hingga pulang sekolah sudah diatur dengan cermat,” tegas Abdul Haris. 

Sementara itu salah satu orang tua siswa Susi (28 tahun) saat menjemput putrinya Arneta yang duduk di kelas 6 SD Warga mengaku tidak ada kendala dengan PTM hari pertama ini. 

“Biasanya dari jam 7 anak juga sudah harus belajar daring di rumah, jadi sudah terbiasa bangun pagi. Saya sendiri mendukung dengan penyelenggaraan PTM ini karena kasiha anak-anak kalau terus belajar di rumah tidak maksimal,” ungkap Susi warga Palur Karanganyar ini. 

Susi merasa tenang melepas anaknya kembali masuk sekolah karena pihak sekolah benar-benar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Salah seorang murid SD Warga Anggaikha Saputra merasa senang karena bisa bersekolah secara tatap muka. 

“Ya senang karena bertemu dengan teman-teman, guru. Kalau belajar di rumah tidak konsen dan kalau di sekolah lebih serius.