SOLO, Metta NEWS – Hasil buruk diterima oleh Tim Atta Halilitar PSG Pati setelah menderita 2 kekalahan beruntun di ajang Liga 2 yang dihelat di Stadion Manahan Solo. Terbaru PSG Pati harus tunduk dari tim PSCS Cilacap, Senin (4/10) sore.
Turun dengan kekuatan yang tidak 100%, PSG tak bisa berbuat banyak meski di babak kedua mereka menerapkan permainan yang lebih agresif setelah tertinggal 2 gol di babak pertama. PSG hanya bisa membalas 1 gol saja melalui Riski Novriansyah pada menit ke 53.
“Kita lihat kondisi terakhir pemain kunci kita banyak yang cedera akhirnya dengan terpaksa tampil ala kadarnya. Untuk pemain muda mentalnya harus lebih ditingkatkan lagi,” ungkap pelatih PSG Pati Ibnu Grahan setelah pertandingan.
Menurutnya, pemain muda binaannya masih belum memiliki fighting spirit yang cukup untuk mengarungi kompetisi besar seperti Liga 2.
“Meskipun pemain senior belum fit 100% tapi begitu main, fighting spiritnya tinggi. Untuk pemain muda kita akan benahi lagi,” katanya.
Baginya, hasil kekalahan dalam 2 pertandingan adalah hasil yang kurang bagus. Dirinya berjanji timnya segera bangkit dalam sisa pertandingan.
“Buat saya ini bahan evaluasi yang sangat besar. Dua kali pertandingan kita babak pertama pasti agak slow dan babak kedua lebih agresif. Pasti kita cari pembenahan kita evaluasi kita cari permaslahannya untuk lebih bagus lagi,” paparnya.
Kapten PSG Pati Zulham M. Zamrun menambahkan jika timnya masih memiliki peluang untuk melaju ke putaran selanjutnya. Dirinya optimis timnya akan segera bangkit.
“Kami pemain sudah berusaha keras dan memberikan yang terbaik, tapi itulah sepak bola. Kekalahan di pertandingan ini adalah pelajaran buat tim kami ubtuk berbenah. Kami masih memiliki sisa 8 pertandingan, masih ada kesempatan untuk bisa memperbaiki semuanya,” pungkasnya.