PEMALANG, MettaNEWS – Polisi menangani kasus unik di Pemalang, Jawa Tengah. Seorang remaja berinisial SA (14) meninggal dunia karena sakit. Namun, entah kenapa keluarga tidak memakamkan jenazahnya selama beberapa hari.
Kasus itu terjadi di Dukuh Sukatapa, RT 02/ RW 03, Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Pemalang, pekan lalu. Setelah sejumlah pihak hadir dan memberikan saran-saran, akhirnya keluarga bersedia memakamkan almarhum yang diduga meninggal akibat penyakit TBC.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. M Iqbal Alqudusy seperti dilansir Tribratanews, Rabu (12/1/2022) menyebut, Tim Psikolog Trauma Healing Polda Jateng segera dikirim untuk membantu masalah tersebut.
“Karena ada permintaan dari Polres Pemalang. Rencananya Polda Jawa Tengah bakal mengirim tim psikolog trauma healing dari Bid Dokes Polda Jawa Tengah, ke Moga,” jelasnya.
Terpisah, Kapolres Pemalang, AKBP Ari Wibowo telah berkoordinasi dengan Polda Jateng dalam penanganan masalah orang tua yang belum memakamkan jenazah anaknya di Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Pemalang, Jawa Tengah.
Aparat kepolisian ini dilakukan guna mengembalikan kondisi psikologis kedua orang tua tersebut. “Kami akan bantu semaksimal mungkin penanganannya, agar kondisi psikologis pihak keluarga dapat segera pulih,” ungkap Ari Wibowo.
Sebelumnya, kasus orang tua yang belum memakamkan jenazah SA (14), seorang anak yang telah meninggal dunia oleh kedua orang tuanya ini, sempat menggegerkan warga Desa Plakaran, setelah sempat viral di media sosial (medsos).
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas medis dari Puskesmas Banyumudal Kecamatan Moga, diperkirakan SA telah meninggal dunia beberapa hari dikarenakan penyakit TB Paru yang dideritanya selama ini.
Bahkan setelah diberikan pemahaman, akhirnya kedua orang tua (kekuarga) pun bersedia memakamkan jenazah SA. “Proses pemakaman telah dilaksanakan pada Ahad itu juga,” ujarnya.