Jelang Pemilu 2024, Forsitoga Selaras Gelar Sarasehan Sikapi Berita Hoax

oleh
oleh
Kecamatan Serengan
Foto : Metta NEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – Menyikapi peredaran berita hoax yang sangat mudah tersebar melalui WA grup masyarakat, Forsitoga (Forum Silaturahmi Tokoh Agama) Selaras mengadakan Sarasehan Forum Umat Beragama Kecamatan Serengan, Rabu (27/10) bertempat di aula Kecamatan Serengan. 

Sarasehan mengangkat tema Menyikapi Berita Hoax dalam Mempertahankan Kerukunan Umat Beragama untuk Menyongsong Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi dan Pemilu 2024.  

Sarasehan menghadirkan Kasi Kesatuan dan Ketahanan Bangsa Kesbangpol Pemkot Surakarta Suharjono, Sekretaris Forsitoga Pendeta Uri Christian Labeti, Camat Serengan Agung Wijayanto dan perwakilan dari Polsek Serengan. 

Kasi Kesatuan dan Ketahanan Bangsa Kesbangpol Pemkot Surakarta Suharjono menyampaikan masyarakat harus bisa menyaring berita-berita yang beredar di masyarakat terutama lewat grup-grup warga. 

“Cara mengantisipasi berita hoax adalah dari awal harus bisa memilah dan melihat konten yang benar. Perlu kehati-hatian terutama untuk kaum milenial agar berhati-hati dalam bermedsos karena jejak digital tidak bisa dihapus,” tutur Suharjono. 

Senada, Pendeta Uri menambahkan dengan mengangkat tema hoax dan SARA setidaknya dari para tokoh agama bisa memberikan edukasi yang benar. 

“Paling tidak selama pandemi ini hoax yang banyak beredar di masyarakat masih bisa diantisipasi. Tidak ada yang menjadi persoalan dan menimbulkan konflik horizontal. Tujuan kita menggelar sarasehan ini agar masyarakat khususnya warga Serengan bisa menyaring berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sebelum membaginya ke pihak lain,” ungkap Pendeta Uri. 

Peserta pada sarasehan ini adalah 7 kelurahan di kecamatan Serengan, Karang taruna Indonesia dan forum agama se Surakarta. 

“Kita juga mengimbau pada masyarakat yang pertama tentu memfilter berita itu kebenarannya bagaimana. Dan masyarakat jangan sampai menyebarkan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan menghentikan berita itu di tempat kita saja supaya kemudian tidak menjadi persoalan yang tajam di tengah masyarakat,” jelas Pendeta Uri. 

Sementara itu, Camat Serengan, Agung Wijayanto menambahkan acara sarasehan kerukunan umat beragama ini untuk menyikapi perkembangan yang terjadi di masyarakat. 

“Dengan adanya pandemi ini semua media sosial menjadi aktif sehingga perlu adanya kontrol dari pemerintah bagaimana mengarahkan masyarakat menggunakan media sosial dengan bijak. harapannya karena isu SARA di media sosial sangat kencang apalagi menjelang pemilu 2024,” kata Agung. 

Camat Agung berharap dengan adanya kegiatan ini, untuk kedepan masyarakat bisa memilih dan memilah terkait dengan info atau juga yang ada di media sosial. 

“Jadi biar masyarakat memilah benar tidak beritanya, bandingkan dulu medianya. harapan kami kedepan ya kerukunan, perdamaian itu dapat terjadi khususnya di Surakarta dan di Indonesia,” pungkas Agung.