SOLO, MettaNEWS – Himpunan Ratna Busana (HRB) Surakarta mengajak komunitas perempuan memperingati Hari Kebaya Nasional dengan kirab Parade Kebaya Nusantara, Minggu (28/7/2024) pagi di Solo Car Free Day.
Sebanyak 400 an perempuan dari berbagai organisasi berjalan anggun dari Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung menuju Ndalem Wuryoningratan.
Ketua HRB Surakarta Danarsih Santosa Dullah menyampaikan Kirab Parade Kebaya Nusantara menjadi peringatan perdana Hari Kebaya Nasional.
“Setelah ketetapan Kepres Nomor 19 tahun 2023 penetapan kebaya sebagai budaya nasional. Jadi Solo sudah ikut merayakan,” kata Danarsih.
Mewakili semua peserta kirab, Danarsih mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Surakarta yang selalu mendukung Solo untuk berkebaya.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Walikota. Dan juga semua warga dan komunitas ibu perempuan di Surakarta yang ikut hari ini. Yang terus mendukung untuk kebaya menjadi budaya nasional,” kata Danarsih.
Pada kesempatan tersebut Wali Kota Solo Teguh Prakosa menyampaikan apresiasinya pada seluruh peserta Parade Kebaya Nusantara.
“Tahun depan kita beri state yang bagus. Balekambang boleh. Melingkari pancuran Partini, itu bagus sekali. Waktu malam, bukan pas panas-panas,” janji Wali Kota Teguh yang langsung disambut gembira oleh peserta.
Teguh menyebut budaya yang sudah ada harus sesuai antara busana dan tingkah laku.
“Apa yang kita pakai hari ini harus disesuaikan dengan perilaku dan ucapan. Ibu harus menjadi contoh bagi anak-anak dan keluarganya. Kaum perempuan benar-benar harua kita hargai bersama,” tegas Teguh.
Sementara itu, Anggota Tim Nasional Pengusul Hari Kebaya Nasional, Febri Dipokusumo menambahkan Himpunan Ratna Busana merupakan satu dari sebelas komunitas yang peduli pada busana dan wastra Nusantara. Menyusul terbitnya kepres nomor 19/tahun 2023 tentang penetapan Hari Kebaya Nasional.
“Tahun 2022, ketika himpunan Ratna Busana memprakarsai sebuah event besar yaitu Berkebaya Bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Kota Solo. Pada saat itu Ibu Negara berkenan untuk menandatangani deklarasi dukungan terhadap terbitnya Kepres Hari Kebaya Nasional. Pada saat itu juga diterimanya rekor MURI untuk Himpunan Ratna Busana. Dalam kategori menggunakan perempuan terbanyak menggunakan kebaya dan kain wiron solo. Hari ini tadi sebuah momentum kebersamaan dan rasa syukur dan rasa bangga, rasa haru juga. Bahwa akhirnya telah ditetapkan hari kebaya nasional tanggal 24 Juli,” ujarnya.
Selaku tim nasional dari hari kebaya nasional, Febri juga menyampaikan terima kasih atas dukungan khususnya dari para perempuan di Solo.
“Harapannya bisa menginspirasi masyarakat Indonesia dan generasi muda ke depan untuk menggunakan kebaya sebagai identitas dan busana khas perempuan Indonesia,” pungkas Febri.