Hasil Riset Pariwisata BPPD Sebut Wellness Tourism dan  Kuliner Tradisional Solo Jadi Wisata Gastronomi

oleh
oleh
BPPD Surakarta sosialisasikan hasil riset pariwisata di Solo Raya | MettaNEWS / dok BPPD Surakarta

SOLO, MettaNEWS – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Surakarta menyampaikan sosialisasi hasil riset pariwisata di Kota Solo Raya, Rabu (7/8/2024) di The Sunan Hotel Solo.

Ketua BPPD Surakarta, Retno Wulandari menyampaikan pada riset tersebut didapatkan data mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Solo Raya adalah wisatawan yang berasal dari Jawa Tengah. Selain itu, berasal dari Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Yogyakarta.

“Berdasarkan karakteristik demografis, mayoritas wisatawan Solo Raya merupakan Gen X. Namun, terdapat pula Baby Boomer, Gen Y, dan Gen Z. Dominan berasal dari kalangan Mid-High & Mid Class,” ungkap Retno.

Dilihat dari segi perilaku, sikap dan motivasi, wisatawan Solo Raya merupakan tipe wisatawan Experientalist (terlibat dengan budaya masyarakat dan mengedepankan otentisitas) di Solo-Surakarta. Juga Educational Trip (berwisata dengan tujuan edukasi) di Sragen, dan Sight Seeing (melihat-lihat objek wisata yang indah) di Karanganyar dan Klaten.

“Motivasi wisatawan domestik dari Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur yang berkunjung ke Solo Raya umumnya adalah untuk melakukan wisata belanja, kuliner dan budaya. Sedangkan wisatawan asal Jakarta lebih mengarah pada MICE,” jelas Retno lagi.

Sedangkan preferensi produk wisata yang banyak diminati oleh wisatawan Solo Raya adalah wisata alam, belanja, budaya, kuliner, religi, MICE, wellness dan edukasi.

Retno mengungkapkan harapannya bahwa hasil riset yang dilakukan oleh BPPD dapat memberikan wawasan berharga bagi dunia usaha dan pengambil kebijakan.

“Kami berharap hasil-hasil riset ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan insight yang berguna bagi pengembangan sektor pariwisata di Surakarta,” ujar Retno.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pimpinan Bank Indonesia Surakarta, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemimpin Redaksi media di Solo, serta stakeholder pariwisata seperti Asita, PHRI, HPI dan asosiasi seperti Kadin, Hipmi serta media di Solo.

Wakil Ketua BPPD Solo, Dr Andre Rahmanto memaparkan  desiminasi hasil tiga riset pariwisata yaitu Kesiapan & Persepsi Wellness Tourism, Potensi Pasar destinasi wisata Solo Raya & Potensi dan peluang kuliner tradisional Solo sebagai pengalaman wisata gastronomi bagi wisatawan nusantara di kota Solo.

Riset ini tidak hanya memberikan gambaran mendalam mengenai kondisi pariwisata di Surakarta, tetapi juga menyajikan rekomendasi strategi promosi dan komunikasi yang dapat diterapkan.

“Ketiga tema riset ini diharapkan mampu menjadi panduan bagi stakeholder pariwisata dalam mengembangkan program-program promosi yang lebih efektif dan efisien,” ujar Andre.

Dengan adanya sosialisasi hasil riset ini, BPPD berharap dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, dunia usaha dan seluruh stakeholder pariwisata di Surakarta.

“Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan strategi promosi yang inovatif dan berkelanjutan serta meningkatkan daya tarik pariwisata Surakarta di mata wisatawan domestik maupun mancanegara,” pungkas Andre.