SUKOHARJO, MettaNEWS – Gudang kayu di Sukoharjo terbakar pada Rabu (25/1/2023) pukul 01.30 WIB. Kebaran ini terjadi pada sebah pabrik kayu milik PT. Adi Raksa yang berlokasi di Jalan Raya Industri Arak-arak, Dukuh Pinggir Telukan, Grogol. Material kayu kering yang mudah terbakar membuat lamanya durasi pemadaman hingga delapan jam.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Sukoharjo Maegono mengungkapkan, gudang kayu Sukoharjo ini terbakar Karena percikan api berasal dari oven pembakaran kayu. Api kemudian merembet ke tumpukan kayu dan membakar area gudang.
Karyawan penjaga oven yang bertugas di lokasi lantas memberi tahu satpam dan menelpon pemadam kebakaran. 15 mobil pemadam kebakaran dari Sukoharjo dan sekitarnya berangkat untuk memadamkan api.
Namun hingga pukul 10.00 WIB, api masih menyala pada beberapa titik.
Margono mengaku, para petugas kesulitan memadamkan api lantaran material kayu kering yang mudah terbakar dan tiupan angin.
“Kita juga susah buka akses titik (pusat) api yang paling besar harus membuka banyak kayu yang terbakar dari depan sampe belakang,” jelas Margono di lokasi kejadian.
Petugas juga sempat kehabisan pasokan air. Lokasi kebakaran yang berjarak cukup jaruh dari markas pemadam kebakaran Sukoharjo menyebabkan pasokan air cukup lamban.
Beruntung pasokan air pihak damkar dapatkan dari badan usaha di sekitar lokasi ratusan tangki air pun mereka semprotkan untuk pemadaman.
“Dari berbagai badan usaha, dari hotel, rumah sakit di Solobaru sudah kita mintai bantuan,” tungkasnya.
Gudang Kayu Sukoharjo Terbakar, Karyawan Ganggu proses Pemadaman
Sementara itu, Kapolsek Grogol AKP Marlin Supu Payu menjelaskan selama proses pemadaman, beberapa karyawan berlalu-lalang mengamankan barang yang masih tersisa sehingga menghambat petugas melakukan pemadaman api.
“Mereka langsung saya suruh keluar. Agar petugas pemadam kabaran bisa leluasa memadamkan api sesuai SOP,” terang Marlin.
Pada sekitar pukul 11.00 WIB api dapat padam dan memasuki tahap pendinginan. Tak ada korban jiwa akibat kebakaran ini.
PT Adi Raksa terpaksa menghentikan proses distribusi kayu dan mengalami kerugian material yang cukup besar karena ebakaran ini.
