SOLO, Metta NEWS – Langsung menanggapi laporan orang tua murid dari SD Negeri 54 Laweyan perihal guru yang tidak memakai masker ketika mengajar, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming memerintahkan untuk swab satu sekolahan.
Ditemui di SD Negeri 54 Laweyan, Senin (27/9) Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Etty Retnowati menegaskan guru yang dilaporkan tersebut sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi tindakan serupa.
“Laporan dari wali murid itu sebagai evaluasi kita. Sebenarnya kalau dari Kemenkes sendiri memang ada program sampling beberapa sekolah akan dilakukan swab random. Tidak ada sanksi untuk guru tersebut tapi kita peringatkan dan guru sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi,” tandas Etty.
Etty memaparkan pihaknya tidak pernah lalai selalu mengingatkan perangkat sekolah untuk ketat protokol kesehatan.
“Setiap apel virtual pagi selalu saya ingatkan pengawas untuk cek ke semua sekolah. Ingatkan guru karena harus memberi contoh sehingga jangan sampai ada orang tua murid yang merasa tidak aman melepas anaknya ke sekolah lagi,” papar Etty.
Etty menegaskan untuk antisipasi agar tidak terjadi klaster sekolah semua piak harus saling mengingatkan, seperti antar guru, orang tua murid dan murid sendiri harus terus dilatih.
“Anak-anak biasanya berkerumun itu yang kita khawatirkan. Guru jangan bosan mengingatkan tapi juga harus memberi contoh dulu. Jangan sampai PTM mandek, kasihan anak-anak. Semua harus menjaga tidak hanya pihak sekolah tapi orang tua murid punya peran yang penting,” tandas Etty.
Sementara itu salah seorang wali murid yang namanya tidak mau disebutkan menjelaskan, pada Senin (27/9) ini wali murid yang tergabung dalam Komite Sekolah akan mengadakan rapat untuk membahas masalah yang muncul pada hari Jumat (24/9) lalu.
“Hari ini tadi sebenarnya mau rapat wali murid, tidak tahu kalau malah akhirnya di swab semua begini,” tutur warga Laweyan ini.
Wali murid tersebut menambahkan bahwa selama ini pihak sekolah sudah menjalankan protokol kesehatan dengan benar.
Hasil dari tes swab satu sekolah ini dinyatakan negatif semua. Tes swab dilakukan pada 154 murid, 12 guru dan tenaga pendidik, keluarga penjaga sekolah sebanyak 3 orang dan guru PPL 5 orang.