SOLO, Metta NEWS – Dinas Kesehatan Kota Surakarta melakukan swab mendadak di SD Negeri 54 Laweyan, Senin (27/9) setelah didapati ada laporan ke Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming perihal ada salah satu guru pengajar yang tidak memakai masker.
Laporan dari orang tua murid ini masuk langsung ke Wali Kota Gibran pada hari Jumat (24/9) dan langsung direspon dengan mengadakan swab massal di SD tersebut untuk semua murid, guru, staf dan semua tenaga yang ada dilingkup sekolah.
Tesa swab dilakukan pada 154 murid, 12 guru dan tenaga pendidik, keluarga penjaga sekolah sebanyak 3 orang dan guru PPL 5 orang.
“Ada orang tua murid yang mengeluh kok gurunya kalau mengajar tidak pakai masker, harusnya guru kasih contoh ini kok malah tidak pakai masker. Kejadiannya jumat kemarin pas ambil rapot terus memfoto guru yang tidak pakai masker itu ya sudah kita swab aja sekalian biar tidak timbul klaster,” tegas Gibran ketika ditemui di Balai Kota, Senin (27/9).
Gibran mengatakan guru tersebut sudah mendapatkan peringatan. Gibran mempersilahkan bila ada warga yang laporan langsung ke dirinya untuk masalah-masalah penegakan prokes khususnya di sekolah.
“Intinya guru, semua staf yang ada di sekolah harus memberi contoh pada murid-murid jangan malah tidak pakai masker, tidak memberi contoh cuci tangan, jaga jarak nanti muridnya niru gurunya. Ini juga sebagai teguran sekolah lain jangan seperti itu. Ya ini yang terakhir lah kejadian kayak gini jangan smpai terjadi lagi. Kalau terjadi lagi, sanksi lebih berat karena membahayakan orang lain tidak pakai masker gitu,” tandas Gibran.
Ditemui di SD Negeri 54 Laweyan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta dr. Siti Wahyuningsih menambahkan tindakan tes swab ini sebagai langkah preventif mengambil sampel acak dari beberapa sekolah yang menggelar PTM.
“Sebelumnya random swab dilakukan di SMK N 2 dan hasilnya negatif semua. Baru 2 sekolah yang lain tunggu saja gilirannya. Kami harapkan partisipasi semua pihak baik dari sekolah maupun orang tua murid. Ini untuk preventif tidak ada sanksi apapun,” terang Ning.
Ning menjelaskan random swab tes di sekolah-sekolah ini dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan ke pihak sekolah namun sesuai koordinasi dengan Dinas Pendidikan Surakarta.
“Alasan utamanya bukan itu (guru tidak pakai masker) dasar kami tidak itu saja. Ini memang kami lakukan rutin, tentang covid semua bisa tertular, tidak ada pelanggaran pun akan tetap kami lakukan di sekolah-sekolah secara random,” tandas Ning.