SOLO, MettaNEWS – Gelaran seni tahunan Kota Solo, SIPA (Solo International Performing Art), masih harus membatasi penonton, akibat pandemi Covid-19. Tahun ini, SIPA 2021 yang pelaksanaannya mulai Kamis (7/10) hingga Sabtu (9/10), penonton yang beruntung memiliki tiket hanya bisa menyaksikan dari dalam mobil (drive-in) dan tempat pentas pun di pinggir kota untuk menghindari kerumunan.
“Tempatnya di Solo Zoo atau Taman Jurug, bergeser dari rencana semula di Mangkunegaran. Ini digelar hybrid, online dan offline. Tapi demi mencegah penularan Covid, nontonnya dari atas mobil. Itu pun hanya bisa menampung 30 mobil dan masing-masing mobil berisi maksimal tiga orang,” tutur Direktur SIPA, Irawati Kusumorasri dalam jumpa pers, Senin (4/10/2021).
Irawati memaparkan, dari 30 area drive in yang tersedia, 17 di antaranya untuk stake holder SIPA. Sisanya, masyarakat bisa pesan melalui aplikasi tiket.com. Namun saat ini sudah habis untuk seluruh rangkaian pentas sejak tanggal 7-9 Oktober.
Berikut beberapa hal tentang SIPA 2021:
Digelar di Tepi Bengawan Solo
Tempat penyelenggaraan SIPA 2021 semula di Pamedan Mangkunegaran. Namun, batal karena wafatnya KGPAA Mangkunegara IX. Selain itu, pertimbangan dari Satgas Covid Kota Solo, event sebesar itu jika di Mangkunegaran sudah pasti akan menimbulkan kerumunan massa.
Akhirnya, pentas berpindah ke Taman Jurug alias Jurug Solo Zoo dengan pertimbangan tempatnya di pinggir kota dan sedikit terisolasi karena berada tepat di pinggir Bengawan Solo.
Maskot SIPA 2021, Endah Laras menyebut, Taman Jurug di masa lalu memiliki peran besar dalam mengembangkan budaya tradisi. Di sana pernah ada panggung-panggung budaya seperti ketoprak, gandrung Banyuwangi, ludruk, juga musik keroncong dan sebagainya.
“Siapa tahu, dengan sentuhan SIPA ini, masa kejayaan sebagai ajang kesenian di Taman Jurug akan kembali lagi,” ujar Endah Laras.
Maskot SIPA 2021 Endah Laras, Maskot Lama Tetap Hadir
SIPA 2021 menampilkan maskot artis multitalenta Endah Laras. Penyanyi dan pemusik berbagai aliran serta pemeran sejumlah film itu berhasil lolos seleksi melalui polling terbuka.
“Saya nanti akan membawakan sejumlah lagu, berharap ini akan menjadi bagian dari gelora keagungan cahaya seni, sebagaimana tema SIPA tahun ini, The Great Lights of Arts” ujar Endah Laras dalam jumpa pers, Senin (4/10).
Publik mengenal Endah Laras mengawali karirnya sebagai penyanyi keroncong. Tapi perempuan kelahiran Sukoharjo, 3 Agustus 1976 itu juga hadir di sejumlah pentas musik jazz. Bahkan merambah juga seni peran. Beberapa film yang pernah menampilkan Endah Laras antara lain Guru Ngaji dan Badut Maximal, Soegija, Kucumbu Tubuh Indahmu dan Finding Srimulat.
Tak hanya Endah Laras, Maskot SIPA 2016, Peni Candrarini juga tetap akan hadir di pentas tahun ini. Komposer, pesinden, pembaca puisi berdebut internasional ini akan membawakan puisi tentang hakikat kemanusiaan.
“Ini lebih kepada pertanyaan tentang hakikat kemanusiaan. Untuk apa manusia diciptakan, apakan saya masih layak disebut manusia? Saya bersama kawan-kawan Sentana Art akan tampil untuk SIPA,” ujarnya.
El Condor dari Peru dan Banyak Lagi Delegasi dari Mancanegara
Tahun ini SIPA sudah 13 kali pentas. Seperti tahun-tahun sebelumnya, akan menampilkan seniman delegasi dari sejumlah negara.
Salah satu delegasi yang siap tampil adalah Peru, akan membawakan beberapa sajian musik khas dari negera di Amerika Selatan itu. Tak tanggung-tanggung, beberapa alat musik dari zaman Inca akan tampil mengiringi tarian yang tidak kalah unik.
Beberapa tarian, di antaranya bertema El Condor, burung pemangsa terbesar di dunia yang hidup di Peru.
Selain dari Peru, sejumlah negara yang mengirimkan delegasi di SIPA 2021 antara lain Brasil, Findlandia, Perancis, India, Jepang, Namibia, Serbia, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Tanzania dan Togo. Sayangnya mereka hanya mengirimkan karya dalam bentuk video.
“Yang akan tampil langsung Peru, Belanda dan Malaysia,” tutur Irawati Kusumorasri.
Selain dari luar negeri, berbagai kesenian Nusantara juga akan hadir, di antaranya dari Solo, Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatra Barat.
Siapkan Aplikasi Peduli Lindungi Sebelum Nonton SIPA 2021
Pentas SIPA 2021 akan berlangsung dengan protokol kesehatan yang cukup ketat. Penonton offline, meski tinggal di dalam mobil, tetap harus melalui pemeriksaan kesehatan. Selain jumlah penonton maksimal tiga orang dalam satu mobil, seluruh penonton harus sudah divaksin Covid-19 setidaknya dosis pertama. Jika belum vaksin, setidaknya membawa bukti tes rapid antigen.
“Untuk mengetahui kondisi kesehatan penonton, kami mewajibkan semuanya memiliki aplikasi Peduli Lindungi,” terang seorang awak SIPA.