Bank Indonesia Serahkan Tabung Oksigen Tahap II untuk Isolasi Terpusat di Solo

oleh
oleh
Tabung oksigen dari Bank Indonesia Solo langsung didistribusikan pada rumah sakit dan tempat isolasi terpusat, Kamis (26/8) | Metta NEWS | Puspita

SOLO, Metta NEWS – Sebagai salah satu upaya untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19, BI Solo kembali memberikan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa Tabung Oksigen Tahap II sebanyak 50 set tabung oksigen ukuran 1 m3 dan 2 m3 untuk masyarakat yang terpapar Covid-19 di Pusat Isolasi Terpusat di Kota Surakarta pada 26 Agustus 2021.

Bantuan ini secara simbolis diberikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo kepada Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Bantuan ini disalurkan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta ke 8 tempat isolasi terpusat di Surakarta, yang saat ini masih menangani pasien Covid-19, namun belum memiliki tabung oksigen.

Delapan tempat isolasi tersebut, yaitu Asrama Haji Donohudan, Solo Techopark, SMP 25 Surakarta, SMP 18 Surakarta, SMP 8 Surakarta, SD Cemara 2 Surakarta, SMP 11 Surakarta, dan SD Cengklik Surakarta. Selain untuk membantu kebutuhan oksigen di tempat isolasi terpusat, tabung oksigen ini juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan oksigen mobile pada mobil ambulan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo menjelaskan bantuan ini merupakan kelanjutan bantuan PSBI Tabung Oksigen Tahap I yang telah diberikan pada 2 Agustus 2021 dan disalurkan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta kepada 16 Rumah Sakit, 17 Puskesmas, dan Public Safety Center (PSC) 119.

“Bantuan ini diharapkan dapat mendukung Indonesia Sehat, sehingga mampu memicu optimisme dan konsumsi masyarakat, serta mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia. Bantuan tabung oksigen ini melengkapi sejumlah bantuan BI Solo yang telah diberikan sebelumnya dalam upaya penanganan Covid-19 di Soloraya, yaitu dalam bentuk dukungan penyelenggaraan vaksin, sembako dan vitamin kepada masyarakat terdampak Covid-19, serta Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga kesehatan berbagai instansi”, tutur Nugroho Joko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *