Bangkit Usai Pandemi, BSI Beri Pelatihan Digital Marketing Kampung Batik Kauman

oleh
oleh
Kampung Batik Kauman
30 UMKM batik Kampung Batik Kauman mengikuti pelatihan digital marketing dari Bank Syariah Indonesia, Rabu (13/10) | Foto : Metta NEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – Geliat pulihnya perekonomian di Kampung Batik Kauman mulai meningkat. Meskipun perlahan, bangkitnya kembali bisnis di salah satu sentra batik di Solo ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha kecil dan menengah di Kampung Batik Kauman.

Melihat geliat pemulihan ekonomi tersebut, Bank syariah Indonesia (BSI) menggelar sosialisasi KUR Syariah dan Digital Marketing BSI bersama Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Rabu (13/10) bertempat di Galeri Batik Gunawan Setiawan. 

Area Manager BSI Solo Hari Nopa Kurniawan menjelaskan semua pihak memiliki tanggung jawab menumbuhkan kembali pasar UMKM, termasuk BSI.

“UMKM di Kampung Batik Kauman ini menjadi salah satu fokus pengembangan. Kauman mempunyai UKM dengan potensi dan ciri khas sendiri, bila dikembangkan dan diolah dengan baik maka bisa menjadi ikon Kota Solo,” jelas Hari. 

Hari mengatakan BSI berkomitmen membantu Kampung Batik Kauman Solo bangkit usai pandemi Covid-19 yang berdampak pada lesunya ekonomi dalam negeri.

“Sesuai dengan target Pemerintah Kota Solo, lewat program pendampingan BSI pada UMKM baik dari sisi pembiayaan maupun pemasaran UMKM di kampung wisata ini bisa naik kelas. Kondisi saat ini tidak hanya harus survive tetapi juga harus bisa berkembang,” tutur Hari. 

Pelatihan yang dilakukan oleh BSI, lanjut Hari menekankan pada kebiasaan transaksi digital agar bisa lebih maju dan mengikuti perkembangan zaman setelah pandemi ini. 

Ditemui di tempat yang sama, Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Gunawan Setiawan mengatakan para pengrajin batik di kampung Kauman sudah mulai terbiasa menggunakan transaksi digital. 

“Kami pernah mendapatkan sosialisasi pembayaran digital QRIS, dan dalam tiga hari sebanyak 30 an UKM langsung menggunakan QRIS. 

“Kendala selama pandemi adalah karena PPKM maka kampung Kauman ini sepi sekali. Selama pandemi pintu masuk ke Solo disekat tentunya sangat berpengaruh pada pendatang apalagi banyak pedagang yang dari luar kota. Tapi kami maklum karena wabah ini memang harus diatasi bersama,” ujar Gunawan. 

Gunawan mengungkapkan dengan pendampingan dari BSI sangat dibutuhkan oleh para UMKM. Terlebih belajar dari pandemi ini dari sistem pemasaran UKM juga berubah. Gunawan menyebut vaksinasi yang berjalan lancar di Kota Solo ikut menyumbang pemulihan kesehatan yang berdampak pada pemulihan ekonomi. 

“Selama pandemi kita mengubah sistem pemasaran, pendelegasian produk dan lainnya semua ke online. Walau ini hal baru tapi kita jadi terbiasa dengan sistem digital ini. Lewat pendampingan ini BSI memberi kami ilmu trik-trik percepatan, marketing digital yang memang sangat dibutuhkan oleh UMKM berjualan di masa pandemi ini,” ungkap Gunawan. 

Sementara itu, Ketua Koperasi Serikat Dagang Kauman Muhammad Yuli mengatakan pelaku UMKM di Kampung Batik Kauman sangat antusias menanggapi pelatihan ini. Hal ini terlihat dari 25 pelaku UMKM yang diundang, ada 35 yang datang. Ia mengatakan melihat kondisi tersebut artinya semangat UMKM kembali pulih untuk segera bangkit bersama. 

“Ini jadi indikasi teman-teman UKM sangat berharap pemberdayaan awal ini jadi acara yang berkelanjutan, ketika UMKM naik kelas maka bisa menggerakkan roda ekonomi di Kauman khususnya dan Kota Solo lebih luasnya,” katanya.