SOLO, Metta NEWS – Usai mendapat laporan dari Komisi IV DPRD Kota Solo perihal jebolnya plafon atap salah satu ruangan di SD Joyotakan 59 usai diterjang hujan deras beberapa waktu lalu, Wali Kota Gibran Rakabuming meninjau kondisi SD tersebut, Selasa (14/12).
Ketua Komisi IV DPRD Surakarta Putut Gunawan mengatakan fasilitas anggaran mendahului anggaran perubahan dapat dimanfaatkan, salah satunya, untuk membenahi gedung SD Joyotakan, agar proses belajar mengajar dapat segera pulih dan tidak membahayakan anak didik dan guru yang beraktivitas di sekolah.
“Bisa menggunakan alokasi bantuan tidak terduga, dengan sistem mendahului, nanti baru dilaporkan dalam anggaran perubahan,” jelas Putut.
Selain SD tersebut, Putut juga meminta Wali Kota untuk memperhatikan dan segera pendataan aset gedung sekolah yang dilakukan penggabungan. Karena fisiknya berupa gedung masih berdiri membutuhkan biaya perawatan.
“Sebelum dimanfaatkan untuk fasilitas yg lebih berdaya guna, seperti Taman Cerdas, misalnya, hendaknya bangunan tersebut segera diselamatkan, dan jangan sampai justru menjadi hunian warga,” kata Putut.
Saat meninjau SD Joyotakan Wali Kota melihat kondisi kerusakan salah satu ruang kelas yang cukup parah. Tidak hanya genteng jebol, namun beberapa gendeng yang masih terpasang di atap dalam posisi membahayakan bagi yang melintasi area tersebut.
Sambil menunjukkan desain yang dikirim Dinas Pendidikan ke hp nya, Gibran mengatakan renovasi SD Joyotakan akan segera digarap.
“DED (detail engineering desain) nya sudah jadi, Dewan juga sudah menyetujui anggaran perubahan 2022 ini prioritas, awal tahun depan langsung kita garap,” ungkap Gibran.
Tidak hanya SD Joyotakan, Gibran menyebut ada beberapa SD lain yang kondisinya mengkhawatirkan.
“Ada beberapa sekolah khususnya SD yang keadaannya hampir mendekati seperti ini, tenang saja, kita tidak akan biarkan sekolah-sekolah ini jadi kayak gini, ini udah telat. Ya yang paling parah ini,” tandas Gibran.
Dengan rencana pembangunan akan dimulai awal tahun 2022, rencananya SD Joyotakan 59 akan dibangun menjadi 2 lantai.
“Dibangun semua dari awal, memang lahannya kecil jadi kita menyesuaikan. Kita buat 2 lantai, ini tinggal eksekusi saja. Nanti kita carikan lokasi sekolah lain untuk menampung para siswa selama masa pembangunan. Yang penting DED-nya wes dadi 2022 kita harap sudah selesai,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Joyotakan 59, Supadmi menambahkan SD Joyotakan 59 terakhir direnovasi sekitar tahun 2005.
“Oktober kemarin atap mulai ambrol. Sekolah sudah PTM tapi karena ada kerusakan ini kami menata kembali anak-anak yang PTM, ruangan nya tidak memenuhi, semoga awal tahun depan segera dibangun,” tutur Supadmi.