SOLO, Metta NEWS – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Surakarta mengadakan wisuda ke 41 untuk dua program studi, S1 Manajemen dan S1 Akuntansi, bertempat di ballroom Harris Hotel, Sabtu (30/10).
Pada wisuda kali sebanyak 64 mahasiswa menerima gelar S1 dengan rincian, S1 Manajemen sebanyak 45 wisudawan dan S1 Akuntansi sebanyak 19 wisudawan.
Wakil Ketua STIE Surakarta, Heny Kurnianingsih, SE.MM, menjelaskan hingga hari ini, STIE Surakarta telah berhasil meluluskan sebanyak 4236 mahasiswa dengan rincian S1 Manajemen sejumlah 2117 lulusan dan S1 Akuntansi sebanyak 643 lulusan.
“Sesuai dengan Surat Edaran tentang Penggunaan Penomoran Ijazah Nasional (PIN) dan Sistem Verifikasi Ijasah Secara Elektronik (SIVIL), maka ijazah yang dikeluarkan oleh STIE Surakarta dari tahun 2018 akan memiliki nomor seri yang dikeluarkan oleh Ditjen Belmawa yang memudahkan penelusuran ijazah serta mempersempit ruang gerak pemalsuan ijazah,” jelas Heny.
Pada wisuda ke 41 STIE Surakarta ini juga memberikan penghargaan pada dua wisudawan terbaik kepada Estri Dwi Handayani, S.M putri dari orang tua bernama Sutarjo dan Darsi, juga pada Eri Wulandari, S,Ak. putri dari Sutikno dan Yayuk Winarsih yang menjadi lulusan cumlaude dengan nilai IPK 3.77.
Heny menjelaskan, pada usia 28 tahun ini STIE Surakarta telah memperoleh Status Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) untuk seluruh program studi.
“Baik untuk program studi S1 Manajemen dan Akuntansi terakreditasi dengan nilai B, begitu pula untuk Akreditasi Institusi memperoleh nilai B,” tutur Heny.
Ketua STIE Surakarta Dr. Pardi, SE., MM., MH. menambahkan para wisudawan angkatan ke 41 ini telah melampaui satu tahapan penting dalam proses pembelajaran, untuk kemudian akan melanjutkan ujian kehidupan di masyarakat yang penuh dinamika.
“Menjadi catatan kita, mereka yang paling responsif menyesuaikan perubahan di masa ini. Yang mampu bertahan dan sukses menuju masa depan. Oleh karena itu semua bekal yang telah kalian peroleh selama menimba ilmu di STIE Surakarta hendaknya berguna untuk diterapkan dalam praktek kehidupan,” pesan Dr. Pardi dalam sambutannya.
Sementara itu Dr Sunarto Istianto, pendiri STIE Surakarta, menyampaikan optimisnya STIE Surakarta bisa bersaing dengan perguruan tinggi lain di Soloraya.
“Sejak berdiri tahun 1993, STIE pertama di Solo ini fokus pada program akuntansi dan manajemen, mencetak entrepreneur, bahkan sudah bisa bekerja sebelum lulus,” tutur Dr Sunarto.
Dr Sunarto mengungkapkan peminat masyarakat untuk menempuh ilmu di STIE Surakarta cukup tinggi, dilihat dari mahasiswa baru yang memenuhi target yakni sebanyak 464 mahasiswa.
“Ada lima keunggulan yang di klaim tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain. Yakni Hybrid Learning, lulus 3,5 tahun, Lulus tanpa skripsi, kurikulum khusus dan portofolio bisnis,” pungkas Dr Sunarto.