Wahyu Dian, Dosen UIN Solo yang Dibunuh Tukang Bangunan Anak Guru Besar Universitas Mataram, Lulusan Australia

oleh
Dosen UIN Solo
Wahyu Dian Silviani, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta yang tewas dibunuh kuli bangunan | Dok. Instagram @ilmulingkungan.uinsaid

SUKOHARJO, MettaNEWS – Wahyu Dian Silviani, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta berasal dari keluarga yang tak sembarangan.

Ia merupakan perempuan berpendidikan tinggi yang juga lahir dari keluarga akademisi. Ayahanda Wahyu Dian, Profesor Mohammad Hasil Tamsil adalah Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB).

Melansir dari Mengerti.id, ayahanda Wahyu Dian juga pernah menjabat Ketua Umum Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan (Ketum PD NW) Kota Mataram pada 2003-2013. Ia juga tercatat sebagai anggota Dewan Pakar Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI).

Wahyu Dian pernah menempuh pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Kimia di perguruan tinggi Universitas Mataram (UNRAM). Kemudian ia melanjutkan studi S2 jurusan Environmental Science di Macquarie University, Sydney, Australia.

Ia berhasil menyandang dua gelar akademik yaitu Sarjana Sains (S.Si) dan Master of Environment (M.Env).

Wahyu Dian juga pernah meraih predikat Best Paper of GAMAICEB in The 10th Gadjah Mada Internasional Conference on Economics and Business in Collaboration with The 7th Gadjah Mada Internasional Conference on Islamic Economics, Business, Accounting, and Finance Tahun 2022. Tahun ini, Wahyu Dian tengah mempersiapkan beasiswa LPDP.

Wahyu Dian meninggal dunia di usia 34 tahun. Ia meninggal dengan cara tak wajar pada Kamis (24/8/2023). Adalah DF (23) warga Tempel, Gatak, Sukoharjo yang tega menghabisi nyawa dosen berprestasi dari UIN RMS Solo.

Pada Jumat (25/8/2023), jenazah Wahyu Dian telah diserahkan pihak UIN RMS Solo ke pihak keluarga. Untuk selanjutnya dibawa menuju Mataram untuk dikebumikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.