Vakum 2 Tahun, Masyarakat Bisa Kembali Nikmati Lampion, Liong dan Barongsai Imlek Tahun Ini 

oleh
oleh

SOLO, Metta NEWS – Setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi global yang melanda dunia, gelaran Solo Imlek Festival kembali diadakan pada Februari 2022 nanti. 

Usai pertemuan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming di Kantor Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Rabu (12/01/2022), Panitia Bersama Imlek 2573 / 2022 merumuskan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada Imlek tahun ini. 

Ketua Panitia Bersama Imlek 2022 Sumartono Hadinoto menjelaskan melihat kondisi pandemi yang belum sepenuhnya berakhir ini, untuk perayaan Imlek 2573 akan diadakan secara sederhana. 

“Jadi tadi sudah rapat dengan mas Gibran yang mendukung agar Imlek kembali diadakan. Karena waktunya juga sudah mepet ya. Biasanya kalau Imlek jatuh di bulan Februari, bulan Oktober tahun sebelumnya kami sudah mempersiapkan, termasuk pendanaannya,” ungkap Sumartono. 

Dengan mulai masuknya varian virus omicron ke Indonesia, Sumartono menerangkan ada beberapa rangkaian kegiatan Imlek yang tidak diadakan tahun ini. Kegiatan Imlek yang dipending tahun ini, lanjut Sumartono adalah bazaar Imlek dan Grebeg Sudiro. 

“Kita tetap pasang sekitar 1000 lampion di titik-titik tertentu, kalau dulu biasanya 5000 lampion. 

Selain itu kami akan mengadakan acara Cap Go Meh karena itu puncak acara Imlek. Dimana kami kepengen Solo ini tetap sebagai kota bhinneka. Jadi acara Imlek pun tetap terselenggara, siapapun walikotanya,” ungkap Sumartono. 

Wakil Ketua Umum PMS ini menerangkan, lampion akan dipasang di seputar jembatan Pasar Gede, area Pasar Gede juga di sekitar Ketandan. 

“Yang terakhir kami akan ada acara yang kami create supaya pas dengan situasi ini yaitu liong barongsai yang dikenal sebagai tolak bala. Jadi kami akan menghadirkan lebih dari 10 barongsai dan liong, yang nanti semuanya menuju ke Balai Kota untuk melaporkan kepada pak wali dan pak wawali. Istilahnya bahwa mereka sudah keliling kota untuk tolak bala agar pandemi ini segera berakhir,” urai Sumartono. 

Sumartono melanjutkan, barongsai dan liong ini akan berjalan sore hari pada hari Cap Go Meh dan terbagi di beberapa tempat seperti di daerah Arifin (Widuran), Cokronegaran, Warung Pelem, Ketandan, Gladag dan semuanya akan menuju ke Balai Kota. 

“Nanti diterima pak wali, pak wawali, mungkin juga hadir pak dandim, pak kapolres, semuanya bisa menerima di sana. Setelah itu barongsai dan liong ini main di seputaran jalan Jenderal Sudirman,” ungkapnya. 

Sumartono menambahkan pada Imlek tahun ini tidak ada bazar imlek yang biasa dikenal dengan Solo Imlek Fair serta Grebeg Sudiro. 

“Kali ini tidak ada bazar karena melihat situasinya. kalau dibatasi pengunjungnya kasian yang buka stand, tapi kalau dibiarkan kan kerumunannya terlalu beresiko, tadi itu pertimbangannya,” tuturnya. 

Ditemui di Kantor PMS, Wali Kota Gibran menambahkan pertimbangan untuk kembali mengadakan Imlek di tahun ini melihat selama 2 tahun kemarin acara-acara Imlek sudah ditiadakan. 

“Ini sudah koordinasi dengan Pak Martono dan Panitia Bersama Imlek. Kita tetap merayakan Imlek tapi dengan sedikit pengetatan dan pembatasan nanti untuk penontonnya. Untuk masalah teknisnya nanti akan kita bicarakan lagi,” ujar Gibran usai rapat. 

Pada pertemuan tersebut, hadir Ketua Umum PMS Wymbo Widjaksono, Wakil Ketua Umum PMS Sumartono Hadinoto, Sekretaris Umum PMS Idayanti Willy Santosa, Ketua Bidang II Bagian Olahraga Tanu Kismanto, Anggota Bidang I Bagian Pelayanan Alan Koeshendro, Ketua perkumpulan Hoo Hap Joko Prananto, Ketua Majelis Konghucu Indonesia Surakarta (MAKIN) Henry Susanto, dari Perhakkas hadir Wibowo Kusmanto dan Jerry.