SOLO, MettaNEWS – Tingkatkan pelayanan khususnya keselamatan dan kenyamanan penumpang PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) operasikan Depo KRL Solo Jebres. Untuk menjaga dan meningkatkan dua faktor tersebut, PT KCI bersama Balai Perawatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, resmi menandatangani dua dokumen kerja sama pemanfaatan aset Depo KRL Solo Jebres, Jumat (26/7/2024).
Depo memiliki 3 jalur KA yang terhubung dengan LAA (Listrik Aliran Atas). Jalur 1 sepanjang 273 meter, mampu menampung 13 KRL. Jalur 2 sepanjang 295,75 meter dan mampu menampung 14 KRL. Layanan KRL relasi Yogyakarta – Solo stamformasi rangkaian terdiri dari 8 set KRL. Jalur 3 panjang 315,88 meter berfungsi sebagai tempat stabling dan pencucian kereta yang berada di luar gedung workshop.
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Asdo Artriviyanto dan Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA, Prayudi.
Menurut Prayudi, dua dokumen kerja sama yang ditandatangani bersama itu meliputi pemanfaatan tanah dan bangunan Depo KRL Solo Jebres, dan penggunaan peralatan serta mesin yang melekat di dalamnya.
“Ini merupakan momentum pertama dalam rangka pengembangan layanan KRL relasi Yogyakarta Solo yang berkelanjutan. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan layanan kereta api perkotaan”, terang Prayudi pada sambutannya di acara penandatanganan kerja sama tersebut.
Keselamatan, keamanan dan kenyamanan merupakan faktor penting dalam pelayanan transportasi massal, sehingga menurut Prayudi kolaborasi ini merupakan langkah strategis guna meningkatkan kualitas layanan sarana KRL Yogyakarta Solo. Hal ini diwujudkan dalam bentuk dukungan fasilitas perawatan Depo KRL Solo Jebres yang akan dioperasikan melalui kerja sama antara PT KCI dengan Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA.
“Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi aset dan peralatan yang dibangun oleh BTP Kelas 1 Semarang dan DJKA selaku regulator. Yang dapat dimanfaatkan oleh PT KCI selaku operator kereta perkotaan. Dalam rangka peningkatan perawatan sarana perkeretaapian agar selalu laik operasional sehingga semakin meningkatkan keselamatan di bidang sarana KRL khususnya relasi Yogyakarta Solo,” jelas Prayudi.
Depo KRL yang berlokasi di Ngemingan, Kecamatan Jebres, Surakarta, menempati lahan seluas 8.080 meter persegi. Dilengkapi dengan fasilitas layanan kantor dengan berapa ruangan. Meliputi Ruang Monthly Check, Ruang Annual Check, Ruang Daily Check, Logistik, Alat, Gudang Sparepart Bekas dan Sparepart Baru.
Sesuai perencanaan awal, pembangunan fasilitas Depo ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pengguna KRL.
“Dengan berbagai dukungan fasilitas tersebut, Depo bisa melayani kemampuan perawatan periodik kereta listrik dari perawatan harian, bulanan, tiga bulanan (P3), enam bulanan (P6), hingga perawatan tahunan (P12),” papar Prayudi.
Dengan beroperasinya Depo KRL Solo Jebres, kemampuan perawatan minimal 2 train set atau 32 KRL per hari. Yang terdiri dari 16 KRL perawatan dan 16 KRL pencucian. Sehingga dapat meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan Sarana KRL, penumpang KRL Yogyakarta Solo.
Selain itu, Depo KRL Solo Jebres juga dilengkapi dengan berbagai peralatan pendukung. Seperti overhead crane dengan kapasitas 7,5 ton dan alat angkat lain, lifting jack, forklift, alat pengukur diameter roda, perkakas hidrolik. Serta dilengkapi genset dengan kapasitas 500 Kva untuk mengantisipasi padamnya listrik. Untuk supply air bersih terpasang instalasi hydrant, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk air limbah cuci sarana, sehingga tidak mengganggu lingkungan.
Juga ada perlengkapan pengecekan kereta KRL lengkap (Digital Sound Level, Alat Uji Diamerter, Digital Lux Meter, dan lainnya).
“Depo dirancang untuk memastikan sarana KRL selalu dalam kondisi laik operasional. Dengan berbagai fasilitas unggulan untuk menyimpan, memeriksa, merawat, dan memperbaiki sarana KRL beserta komponen pendukungnya,” tuturnya.
Fasilitas ini bertujuan untuk menunjang perawatan sarana KRL. Sehingga dapat meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam layanan operasional KRL.
“Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antara regulator dan operator perkeretaapian, guna memajukan transportasi perkeretaapian di Indonesia. Khususnya layanan transportasi kereta api perkotaan,” ujarnya.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Asdo Artriviyanto, menambahkan, pengoperasian Depo KRL Solo Jebres ini dapat meningkatkan layanan dan perawatan sarana KRL Yogyakarta – Palur.
“Fasilitas perawatan Sarana KRL ini merupakan Depo KRL pertama yang ada di wilayah Yogyakarta,” ujar Asdo.
Asdo menyampaikan Depo KRL Solo Jebres ini akan melengkapi tempat perawatan Sarana KRL yang sebelumnya sudah dioperasikan.
“Selain Depo KRL Solo Jebres, untuk perawatan Sarana KRL Yogyakarta – Palur, PT KCI sebelumnya sudah mengoperasikan dua tempat Pengawas Urusan Kereta (PUK) KRL. Yaitu PUK KRL Klaten dan PUK KRL Solo Balapan,” terangnya.
Asdo mengungkapkan, animo masyarakat dalam menggunakan KRL Yogyakarta – Palur sangat tinggi. Dengan rata-rata volume pengguna sebanyak 25 – 30 ribu orang pada hari kerja. Dan sebanyak 30 – 35 ribu orang pada hari libur mengharuskan sarana KRL harus selalu andal dalam melayani seluruh penggunanya.
Dengan beroperasinya Depo KRL Solo Jebres ini dapat meningkatkan keandalan Sarana KRL yang dioperasikan di wilayah Yogyakarta – Palur.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA dan semua pihak yang telah mendukung dalam proses kerjasama serta kolaborasi ini. Dengan adanya Depo KRL tersebut, PT KCI akan lebih maksimal lagi dalam melakukan perawatan Sarana KRL yang ada di wilayah Yogyakarta – Solo,” imbuh Asdo.
Depo ini lanjut Asdo berfungsi untuk memastikan standar perawatan terhadap sarana yakni KRL.
“Mulai perawatan standar, ringan hingga berat. Misalnya untuk alat yang ukurannya standarnya 1 cm ya kita jaga terus supaya tidak berkurang ukurannya. Misalnya ketebalan keausan roda itu juga sudah ada standarnya. Juga untuk rem, pintu otomatis kereta, itulah yang kita jaga dan rawat supaya kalau itu sudah terpenuhi ya Insyaallah keselamatan juga terjaga dari sisi sarana,” pungkas Asdo.