SOLO, Metta NEWS – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jumat (19/11) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surakarta meluncurkan Inisiatif Pariwisata Wellness Indonesia yang sekaligus menjadi ajang peresmian Indonesia Wellness Institute di Ndalem Doyoatmojo Kota Surakarta.
Kota Surakarta didapuk menjadi salah satu kota percontohan Wellness City dan Wellness Tourism atau Kota Kebugaran dan Wisata Kebugaran di Indonesia menyusul Yogyakarta dan Bali.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo didampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming memukul Gong menandai dimulainya Indonesia Wellness Festival. Angela dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Aroma dan Wellness Festival yang diinisiasi oleh Indonesia Wellness Institute.
“Kementerian Pariwisata berharap festival ini bisa mendorong pengembangan dan awareness tentang potensi wellness tourism di Indonesia serta semakin mengukuhkan Kota Solo sebagai The City of Java Wellness,” ucap Angela.
Wisata kebugaran atau wellness tourism menjadi salah satu tren pariwisata yang menjanjikan di masa pandemi maupun pasca pandemi. Hal tersebut didorong oleh kepedulian masyarakat akan semakin pentingnya kesehatan.
“Mulai dari kesehatan fisik, mental, emosional, spiritual dan bahkan sosial sekarang mulai menjadi perhatian masyarakat umum,” katanya.
Saat pandemi pun, sudah terlihat ada peningkatan pencarian pada mesin pencari di internet dengan topik wellness destination.
“Walaupun kita menempati posisi ke 17 menurut riset global wellness tourism economy kita tidak boleh berkecil hati justru kita harus melihat ini sebagai peluang karena artinya masih ada upside yang sangat besar bagi Indonesia untuk potensi wisata kebugaran secara global dan potensi pertumbuhan di masa mendatang,” terang Angela.
Dengan kekayaan alam, budaya dan sejarah serta tradisi yang menjadi aset penting dalam pengembangan wisata kebugaran.
“Produk herbal, jamu, aroma terapi, meditasi, makanan sehat, tradisi pijat dan geotermal dan jenis kebugaran lainnya merupakan kekayaan wisata kebugaran Indonesia,” tambahnya.
Melihat peluang tersebut, Kemenparekraf berkomitmen untuk memaksimalkan potensi wisata kebugaran terutama dari strategi pemulihan pariwisata Indonesia.
Kemenparekraf mendukung penyelenggaraan kegiatan inisiatife patiwisata wellness Indonesia dalam pembentukan Indonesia Wellness Institute sebagai kolaborasi penggerak ekosistem Indonesia yang secara konkrit dan aktif meningkatkan jejaring wellness tourism secara nasional dan internasional serta pembukaan aroma dan wellness festival.
“Diharapkan, Aroma dan Wellnes Festival ini menjadi ajang promosi untuk menjadikan wisata kebugaran Indonesia menjadi Top of Mind pariwisata dalam negeri maupun internasional. Selain itu bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk hidup sehat secara pro aktif,” ujar Angela.
Wisata kebugaran Indonesia bisa menjadi peluang kebangkitan wisata Indonesia yang bermutu, inklusif, merata dan berkelanjutan.
Wali Kota Gibran saat me-launching Solo Wellness City The City of Java Wellness, mengatakan, isu kesehatan menjadi topik yang banyak diperbincangkan terlebih dalam kondisi pandemi seperti sekarang. Sistem kesehatan modern mengarah pada mental health wellness karena beban kerja yang berpengaruh menurunkan daya tahan tanpa disadari.
Gaya hidup yang tidak sehat mengarah pada penyakit kronis yang merajalela berdampak pada 71 % kematian secara global.
“Dalam krisis sekarang ini, penyakit kronis melemahkan sistem pertahanan antibodi untuk melawan virus Covid 19. Untuk jangka panjang penyakit kronis merupakan tantangan besar dari kesehatan publik yang disebut emerging pandemic,” kata Gibran.
Menurutnya, isu kesehatan berbeda – beda di berbagai negara. Hal tersebut terkait faktor biaya, kebutuhan kesehatan dan ketimpangan pada akses perawatan kesehatan.
“Belanja kesehatan telah mencapai 10 % dari GDP Global. Dan tumbuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia,” katanya lagi.
Menurut data Global Wellness Institute, wisata wellness adalah wisata yang pertumbuhannya paling cepat dalam sektor wellness economy. Wellness telah menjadi gaya hidup dan nilai konsumen serta merubah perilaku masyarakat saat ini.
“Demi terwujudnya wisata wellness dengan dukungan dari Kemenparekraf, Kota Solo bersama dengan Indonesia Wellness Institute meluncurkan brand pariwisata Solo Wellness City, The City of Java Wellness dimana Solo akan menjadi Pilot Project dari Indonesia Wellness City,” ungkap Gibran.
Wali Kota Gibran berharap langkah kecil tersebut dapat memberikan dampak yang positif pada sektor pariwisata dan bisa menular ke kota – kota yang lain untuk bersama – sama memulihkan pariwisata Indonesia.
“Saat ini masyarakat menjadi lebih memperhatikan masalah kesehatan. Jadi misalkan kunjungan ke luar kota atau ke tempat wisata, yang menjadi konsen apakah tempatnya sehat gak ada peduli lindungi nggak, para stafnya sudah divaksin belum,” ujar Gibran.
Menurut Gibran, minuman herbal, spa dan lainnya akan ditonjolkan dalam wisata Kota Surakarta. Hal tersebut sejalan dengan program sport dan wellness tourism.
“Ke depan, pariwisata tidak akan bisa lepas dari kesehatan dan kebugaran. Pemerintah Kota Solo akan mendampingi para pelaku UMKM dalam wellness tourism dalam tata cara pembuatan jamu sesuai standar BPOM serta pengemasan produknya,” tutur Gibran.