Sekolah Pinggiran Kekurangan Murid di PPDB 2023, Pemkot Solo Genjot Fasilitas Lewat Dana Hibah UEA Miliaran Rupiah

oleh
sekolah pinggiran
Ilustrasi sekolah pinggiran di Solo | Dok SMAN 7 Surakarta

SOLO, MettaNEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menyamakan kualitas derajat sekolah negeri dengan sekolah-sekolah yang terletak di pinggir kota.

Plh Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan cara ini merupakan langkah Pemkot Solo agar sekolah pinggir kota  tidak kekurangan murid dan bisa bersaing pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Untuk itu Pemkot Solo bakal menyediakan fasilitas penunjang belajar-mengajar yang memadai. Penyediaan fasilitas penunjang akan menyasar sejumlah sekolah negeri baik itu SD maupun SMP yang terletak di pinggir kota. Sehingga, sekolah-sekolah itu memiliki fasilitas yang bagus seperti SMP N 1 dan SMP N 4 Solo.

“Supaya saat zonasi tidak ke SMP N 4 Solo Semua. Yang pintar-pintar mau sekolah di pinggir-pinggir itu,” beber dia saat ditemui di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo Senin (10/7/2023).

Menurut Teguh tidak adanya fasilitas penunjang yang memadai pada sekolah-sekolah negeri di pinggiran Kota Solo akan berimbas pada tidak adanya keinginan orang tua murid mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut.

“Nanti sekian miliar rupiah untuk bidang pendidikan. Kami mendorong sekolah-sekolah. Tidak hanya SD tapi SMP juga,” ujarnya.

Nantinya penyediaan fasilitas penunjang itu sekolah-sekolah pinggiran kota tersebut akan menggunakan dana hibah dari UEA. Diungkapkan Teguh bahwa dana hibah UEA untuk Kota Solo akan cair pada Juli 2023.

Teguh membeberkan, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Solo Tulus Widajat dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Solo Budi Murtono tengah mengurus pencairan dana itu.

“Sudah berada di Kementerian Dalam Negeri. Tinggal membuat regulasi. Itu sudah haknya Pemkot Solo. Jadi tidak ada pemotongan. Juli ini langsung ditransfer,” papar dia.

Terkait dengan hasil PPDB di Kota Solo, Teguh menyebut belum menerima laporan terkini mengenai PPDB SD, SMP, dan SMA/SMK. Meski demikian, pihaknya akan mengupayakan solusi soal sekolah-sekolah yang kekurangan murid maupun murid yang belum mendaftar pada PPDB tahun ini.

“Pertumbuhan anak maupun kondisi setiap wilayah berbeda-beda. Seperti SD Negeri di Baluwarti itu SD Negeri lain yang paling dekat di Kauman. Atau memilih di sekolah swasta di SD Muhammadiyah atau SD Sunan Kalijaga,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Dian Renata memastikan kejadian pada SDN 197 Sriwedari seperti tahun lalu yang hanya memiliki satu murid tidak akan terulang kembali pada PPDB. Dinas Pendidikan berencana melakukan regrouping 20 SD menjelang PPDB 2023.

Selain SDN 197 Sriwedari, sejumlah SDN lainnya juga kekurangan peserta didik yaitu SDN Kerten 2, SDN Kartodipuran, SDN Ketelan, SDN Bumi, SDN Dawung Tengah, SDN Tumenggungan, SDN Carangan, dan SDN Gurawan juga kekurangan murid pada PPDB tahun lalu.

No More Posts Available.

No more pages to load.