SOLO, Metta NEWS – Untuk meningkatkan minat baca bagi masyarakat Kota Solo, OSIS SMA Regina Pacis Ursulin mewujudkan program mereka membuat perpustakaan out door atau roadside library. Menggandeng Rotary Club Solo Kartini, OSIS SMA Regina Pacis Ursulin menyerahkan Omah Baca Nawala pada Pemerintah Kota Surakarta yang diterima langsung oleh Wali Kota Gibran Rakabuming di halaman Balai Kota, Kamis (30/9).
Inisiator Project Omah Baca Nawala, BRAj Gayatri Kusumawardhani dan Ferdinand Dandyaksa Utama memaparkan latar belakang lahirnya Omah Baca Nawala dari rangkaian kegiatan HUT 70 tahun SMA Regina Pacis.
“Kami diberi tugas oleh sekolah untuk bisa mengkolaborasikan kerja sama dengan masyarakat berupa kegiatan untuk membantu sesama. Muncul ide kami untuk membuat perpustakaan ini,” jelas Ferdinand siswa kelas XII Regina Pacis.
Ferdinand mengatakan OSIS SMA Regina Pacis konsen pada akses generasi muda untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dengan membaca.
“Biasanya mereka mendapat akses tersebut di sekolah. tapi karena pandemi akses tersebut ikut terhenti. Untuk itu kita sediaan akses membaca di ruang out door atau di taman-taman salah satunya di halaman Balai Kota ini,” tambahnya.
Ada sekitar 1000 an buku terdiri dari buku fiksi dan non fiksi yang bisa dinikmati oleh masyarakat Solo. Ferdinand mengatakan dengan konsep mengadopsi dari Rotary Club yang sudah melakukan free library ini yakni masyarakat bisa mengambil secukupnya dan memberikan seiklasnya.
“Ini tanpa biaya sama sekali jadi bisa meminjam tapi kembalikan, bisa menyumbang buku juga. Untuk teman-teman yang punya buku masih layak baca bisa ikut menyumbang di sini, diisi lagi,” tutur Ferdinand.
Wali Kota Gibran menyambut baik ide dari OSIS SMA Ursulin dan Rotary Solo Kartini ini. Gibran menyebut tingkat literasi masyarakat yang masih rendah harus dientaskan secara bersama-sama.
“Konsep roadside library ini semoga bisa mentriger lebih banyak lagi khususnya anak-anak muda untuk giat membaca. Dan konsep Omah Baca Nawala ini sangat bagus sekali, sistemnya gratis. Kalau kita letakkan di depan Balai Kota seperti ini saya bayangkan sore-sore di bawah pohon sangat cocok sekali untuk membaca,” tutur Wali Kota Gibran.
Wali Kota mengatakan kedepan pihaknya akan menambah tempat-tempat out door yang biasa dikunjungi masyarakat untuk anak-anak dapat membaca.
“Mungkin nanti di Ngarsapura, Manahan dan lainnya. Saya titip ke warga juga karena ini konsepnya free mari kita jaga bersama tempat penyimpanan buku ini, juga buku-bukunya jangan sampai terbengkalai. Ini konsep yang luar biasa sekali,” tandas Gibran.
Sementara itu, Presiden Rotary Club Solo Kartini Santi Liem menambahkan Omah Baca Nawala ini masih satu rangkaian dalam bulan literasi.
“Pemerintah Kota juga menyambut baik kegiatan ini dan kami bekerja sama dengan generasi muda dari OSIS Regina Pacis, harapannya dengan kegiatan ini generasi muda Indonesia lebih terbuka minat untuk membaca sehingga wawasannya semakin luas,” tutur Presiden Santi Liem.
Nama Omah Baca Nawala sendiri memiliki arti yang dalam. Inisiator BRAj Gayatri Kusumawardhani menerangkan Nawala diambil dari bahasa Jawa kuno yang artinya adalah surat atau buku.
“Kita tidak ingin meninggalkan budaya Jawa. Target kita semua adalah supaya seluruh masyarakat, anak-anak dari segala kalangan usia bisa mengakses Omah Baca Nawala dan menjadikan Omah Baca Nawala ini bermanfaat,” terang Gayatri.