SOLO, MettaNEWS – Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi membantah tuduhan intervensi yang dilontarkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Tuduhan itu muncul saat beberapa polisi ke kantor parpol di Jalan Hasanudin, Laweyan itu untuk berpatroli, Rabu (8/11/2023) lalu.
“Dengan segala hormat, Polri tidak akan melakukan intervensi terhadap masalah politik. Urusan kami murni keamanan. Anggota saya patroli ke 18 kantor partai, juga ke kantor penyelenggara Pemilu yakni KPU dan Bawaslu. Salahnya di mana?” tutur Iwan Saktiadi di kantornya, Kamis (9/11).
Iwan memaparkan, netralitas Polri dalam Pemilu 2023 sudah menjadi ketetapan undang-undang. Di sisi lain, polisi bertugas mengamankan Pemilu dan meniadakan semua jenis gangguan keamanan yang mungkin terjadi.
Dalam menjalankan tugas, polisi dalam kelompok kecil memang harus memperhatikan tempat-tempat tertentu. Seperti keramaian masyarakat, objek vital, atau tempat-tempat rawan gangguan kamtibmas. Dia pun menunjuk setumpuk foto dokumentasi yang wajib ada dalam laporan pelaksanaan kegiatan patroli.
“Dalam kaitan ini situasi menjelang Pemilu, dan harus aman. Maka sudah sewajarnya kita polisi ke kantor parpol. Semua kita datangi, bahkan kadang anggota saya juga berinteraksi dengan yang ada di sana. Semua wajar. Nanti saat kampanye juga kegiatan kita amankan. Mosok polisi ndak boleh patroli, nanti kalau ada apa-apa, gimana mengatasinya?” tukas Iwan.
Sebelumnya, Hadi Rudyatmo merasa mendapat intervensi dengan adanya patroli polisi di sekitaran Kantor DPC PDIP Solo. Dalam foto-foto yang tampak dari tempat tersembunyi, tampak sekitar 3 polisi berada di kantor DPC yang baru selesai renovasi dan belum beroperasi penuh itu.
Rudy: Polisi ke Kantor Parpol Tidak Lazim
Rudy saat di kediamannya, Rabu (8/11) mengungkapkan, dirinya mendapatkan laporan kader jika Kantor DPC PDIP kedatangan polisi. Menurutnya, polisi tidak hanya melakukan patroli tetapi juga berhenti cukup lama di depan Kantor DPC PDIP Solo.
“Itu polisinya berhenti. Kalau patroli kan hanya sekadar lewat. Kalau di foto kan lama, kalau saya di sana saya bisa menjawab berapa lama,” ungkapnya.
Mantan Wali Kota Solo itu menilai, kehadiran polisi di Kantor DPC tidak wajar karena aparatur negara baik TNI POLRI atau ASN tidak akan datang ke pusat para kader PDIP Solo kalau tidak ada kegiatan resmi. Ini menimbulkan opini liar di masyarakat,” keluhnya.