SOLO, MettaNEWS – Yayasan Masyarakat Indonesia Emas menggelar pelatihan bagi generasi muda untuk menggarap potensi wisata Kemuning di Karanganyar.
Program pelatihan dengan tajuk Pemuda Bikin Beda, Traning Camp Ksatria ini berlangsung selama 3 hari. Untuk pemantapan dan pembekalan berlangsung di Pendapi Gedhe Balai Kota Solo, Rabu (8/11/2023) dengan 400 peserta. Kemudian 2 hari training camp di Kemuning, Kamis-Jumat (9-10/11/2023).
Sekjen Yayasan Masyarakat Indonesia Emas, sekaligus Ketua Panitia Pemuda Bikin Beda, Yanti menjelaskan anak muda punya daya kreatif yang lebih tinggi. Dengan pelatihan ini bisa memberikan output bagi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk naik kelas.
“Kita menyiapkan generasi penerus untuk membangun desa. Kita konsepnya membangun dari pinggiran. Selama ini anak muda kurang kita libatkan dalam membangun desa,” ujar Yanti di Balai Kota Solo, Rabu (8/11/2023).
Yanti menyebut anak muda mempunyai daya kreatif yang tinggi. Sehingga untuk peserta training camp dari Perguruan Tinggi, Karang Taruna, Pokdarwis baik dari Solo dan daerah lain.
“Kita pilih Kemuning karena sudah jadi desa binaan kami. Serta kami sudah membuat desa wisata di sana, desa smart vilage. Kita akan naik kelaskan. Peran dari anak-anak muda perguruan tinggi ini juga sangat besar,” jelas Yanti.
Yanti mengungkapkan program Kampus Merdeka Belajar yang sedang digalakkan saat ini membutuhkan spot-spot penunjang seperti desa wisata ini sehingga program bisa berkelanjutan.
“Ini kita menyiapkan suatu wadah yang bisa berkelanjtan untuk program Kampus Merdeka Belajar,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi (Aptisi) Surakarta Singgih Purnomo menyampaikan desa Kemuing mempunyai potensi wisata yang sangat baik tapi belum sangat viral meskipun sudah banyak pengunjungnya.
“Dengan adanya training camp ini harapannya generasi muda bisa memunculkan inovasi baru seperti menyiapkan atraksi budaya dan cara memviralkannya,” kata Singgih.
Singgih memaparkan pelatihan dan bimbingan untuk pemuda ini dengan teknik melihat langsung ke lapangan.
“Nanti akan ketemu inovasi apa, muncul kreatifitas, leader ship, bekerja dalam team work dan menghasilkan gagasan baru untuk desa Kemuning,” bebernya.
Ia menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan pengelola wisata-wisata yang ada di Kemuning.
“Kami sudah mempunyai desa binaan di sana, dengan training camp ini akan lebih kita tingkatkan lagi potensinya. Agar wisata daerah semakin terkenal dan menjadi jujugan bagi wisatawan,’ pungkasnya.