SOLO, MettaNEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo harus merogoh kocek belasan juta rupiah dalam sekali nonton bareng (nonbar) sepak bola di Bundaran Balai Kota Solo.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membeberkan Pemkot harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp 15 – Rp 20 juta untuk menggelar sekali event nobar.
Jumlah tersebut harus Pemkot bayar untuk menggelar nonbar di tempat umum. Mengingat siaran-siaran tersebut telah menjadi hak dari sejumlah perusahaan penyiaran.
“Bayar, kemarin malah ditalangi Bu Kadispora. Bayar takono Bu Kadispora. Bayar ke beberapa perusahaan. Mosok ra bayar. Kalau tidak salah Rp 15 – Rp 20 juta hak siarnya,” bebernya.

Setidaknya lima kali Pemkot Solo mengadakan kegiatan nonbar di depan Balai Kota Solo. Terbaru, Pemkot menggelar nonbar pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Timnas Indonesia melawan Brunei Darussalam pada Selasa (17/10/2023).
Pantauan MettaNEWS, ribuan orang memadati kawasan Balai Kota Solo, Jenderal Sudirman-Gladag. Mereka tampak antusias menyaksikan pertandingan. Timnas Indonesia memimpin sementara pertandingan dengan skor 6-0.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Rini Kusumandari menjelaskan, pihaknya melakukan sejumlah mekanisme untuk menggelar nobar itu.
Dispora tak jarang mengandeng sejumlah perusahaan seperti perbankan untuk membiayai gelaran nobar atau melakukan kerjasama agar biaya penyiaran gratis.
“Ada yang bayar CSR. Intinya kan ada yang kami cari kerjasama supaya free ada yang bayar CSR,” pungkasnya.
Sementara itu, dana paling banyak diakui Rini dikeluarkan untuk membeli hak siar pertandingan sepak bola yang bisa mencapai jutaan bahkan belasan juta.